Kembalikan Form Daftar Cawali Surabaya 2020, Ning Lia Serukan Nawa Tirta
SURABAYA – HKNews.info : Dengan Ridho Allah SWT, dan do’a restu ayahanda KH Masykur Hasyim beserta ibundanya, disertai ucapan Bismillahirrohmanir Rohim, Lia Istifhama, S.Sos, SHI, MEI, yang akrab dengan panggilan Ning Lia, mengembalikan Formulir Daftar Cawali-Cawawali kota Surabaya 2020, pada hari Sabtu (14/09) pukul 16.00 wib, di Kantor DPD PDIP, Jalan Kendangsari, Surabaya.
Segenap kerabat, keluarga, relawan, ormas, dan elemen masyarakat lainnya, mengiringkannya dengan tulus, hingga penyerahan Formulir Daftar Cawali Surabaya 2020, di kantor DPD PDIP Jawa Timur, di Jalan Kendangsari, Surabaya.
Gegap – gempita ditingkah yel – yel dukungan terus diserukan para pengiring, bersahut – sahutan seolah hari itu sudah dalam kancah Pilwali Surabaya.
Namun hiruk – pikuk suasana mendadak senyap sekejap, begitu Ning Lia angkat bicara kepada para pendukungnya.
Tampil dengan kostum kombinasi kerudung warna merah menyala, jas blazer hitam dipadu celana panjang hitam yang dibalut hotpan warna hijau, Ning Lia memulai sambutannya.
“Kepada yang terhormat semuanya dari jajaran DPD PDIP Jawa Timur, juga keluarga saya semuanya, yang terhormat dan tercinta semua relawan yang menyertai saya, banyak arti dari kehadiran panjenengan semuanya karena telah meluangkan waktu, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan keluarga di rumah, saya ucapkan banyak terima kasih, sampaikan salam hormat saya kepada keluarga panjenengan semua, di sini saya berproses tidak untuk membebani siapa pun, saya hanya menjalani apa yang menjadi garis Allah SWT….,” ucap Ning Lia, disambut : “Amiiinn…..Amiiinnn….,” para pengiringnya.
Perpaduan kostum warna merah dan hijau, menurut Ning Lia adalah warna favoritnya, mempunyai makna, bahwa merah adalah lambang keberanian, keteguhan dan ketegran. Sedangkan hijau lambang kesucian, keyakinan diri dan suatu makna religius.
“Siapa pun yang terjun dalam proses politik pasti mengalami segenap suka – duka dari apa pun permasalahan yang memang tidak mudah menghadapinya. Itulah sebuah perjalanan. Namun yang terpenting di sini saya melihat adanya silaturahmi yang kuat, itulah yang saya harapkan ke depan. Saya harap semua pihak, keluarga, relawan, dan pendukung semua agar ikhlas terhadap apa yang terjadi di kemudian hari nanti. Kita tidak memiliki kekuasaan atas apa pun……,” tuturnya, berfalsafah.
Dan diujung sambutannya, Ning Lia menyerukan akan mewujudkan Nawa Tirta. “Saya ingin Nawa Tirta terwujud, kenapa….karena saya ingin Suroboyo adem, semua mengutamakan persaudaraan, sebuah aliran air kebersamaan, tidak perlu eker – ekeran tapi akur – akuran, tidak perlu adu – aduan tetapi mari kita bersatu padu untuk surabaya 2020,” pungkasnya. (her)