HeadlineNasional

Stok Bahan Pokok Aman, Gubernur Jatim Bantu Wong Cilik Dengan OP

Gubernur Jawa Timur, SoekarwoSurabaya, HKNews : Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, menyatakan stok kebutuhan bahan pokok aman selama bulan Puasa hingga perayaan Lebaran tahun 2015 ini. Menurutnya, saat ini stok berbagai kebutuhan bahan pokok strategis di 38 kabupaten/kota benar-benar aman dan lebih dari mencukupi, serta harganya di pasaran terkendali dari permainan para spekulan.

Mulai beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, cabe, bawang, jagung pipilan, hingga kacang kedelai, stoknya sangat berlimpah.

Dari data di Dinas Pertanian Jatim, Dinas Pertanian Jatim, Bulog Divre Jatim, dan AIMI per 15 Juni 2015 lalu, dapat diketahui, untuk beras, dengan stok sebanyak 3.771.654 ton, sementara konsumsi per bulan hanya 310.487 ton, maka stok beras yang berlimpah tersebut masih aman untuk memenuhi konsumsi masyarakat selama delapan bulan ke depan. Sementara gula pasir, dengan stok mencapai 219.597 ton dan konsumsi per bulan hanya 50.000 ton, maka stok gula masih aman untuk empat bulan ke depan.

Hal yang sama terjadi pada minyak goreng, tepung terigu, dan daging sapi. Dengan stok minyak goreng 22.000 ton, tepung terigu 43.000 ton, dan daging sapi 22.776 ton, selama tiga bulan ke depan kebutuhan akan tiga komoditas tersebut dijamin Pakde Karwo masih aman.

Demikian juga dengan daging ayam ras. Dengan stok 39.174 ton yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan. Bahkan untuk telur ayam ras, dengan stok 153.148 ton, dipastikan kebutuhan masyarakat selama sembilan bulan ke depan dapat dipenuhi dan di-cover. Karena kebutuhan per bulan hanya 16.528 ton.

“Makanya masyarakat Jatim tak perlu khawatir dan panik. Selama bulan suci Ramadhan hingga Lebaran nanti, stok kebutuhan bahan pokok saya jamin sangat aman. Bahkan untuk beberapa bulan ke depan juga masih aman,” tegas Pak De Karwo, Selasa (23/6/2015).

Menurut Pak De Karwo, amannya stok berbagai kebutuhan pokok strategis tersebut, karena Jatim merupakan wilayah produsen dan lumbung pangan nasional. Selain itu, saat ini juga bertepatan dengan masa panen padi dan masa giling tebu. Ditambah stok lama yang masih ada dan tersimpan di gudang, stok yang ada semakin berlimpah.
“Ditunjang dengan pola dan alur distribusi yang tertata baik, membuat keberadaan barang kebutuhan pokok selalu ada di pasaran,” tandasnya.

Hal itu, kata mantan Sekdaprov Jatim ini, tak lepas dari adanya kerjasama yang baik dan terpadu antara Pemprov dengan Bulog dan Pemkab/Pemkot dalam mendistribusikan barang kebutuhan pokok, berdasarkan prediksi permintaan yang ada.

Namun yang tidak kalah pentingnya, pihaknya juga rutin melakukan pemantauan ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok secara rutin dan real time, serta melakukan operasi pasar (OP). “Semua itu untuk menjamin agar harga kebutuhan pokok tetap terkendali. Tidak liar dan dimainkan spekulan,” beber Pakde.

Khusus OP, program subsidi dengan hibah ongkos angkut (biaya tenaga kerja, packing, dan transportasi) ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam OP yang digelar selama sebulan, mulai 16 Juni sampai 15 Juli ini, Pemprov bekerjasama dengan Bulogmart, PT Jatim Nusa Usaha (BUMD Pemprov Jatim), PT Kebun Agung Malang untuk gula pasir, dan PT Bogasari untuk tepung terigu.

Dengan begitu, barang dari produsen bisa langsung ke konsumen dan dijual dengan harga lebih murah. Ini penting, karena naiknya harga kebutuhan pokok selama Puasa hingga Lebaran berpengaruh langsung terhadap kelompok bawah ini. “Makanya mereka yang berpenghasilan rendah kita bantu, agar dapat membeli kebutuhan pokok lebih murah dari harga pasar,” imbuhnya.

Guna mendukung program tersebut, Pemprov Jatim tahun ini mengucurkan anggaran sebesar Rp 7 miliar di APBD murni. Untuk itu, jika setelah Lebaran nanti, kebutuhan bahan pokok harganya naik, pihaknya, kata Pakde Karwo akan kembali melakukan operasi pasar untuk stabilisasi harga. Demi menjamin stabilisasi harga itulah, kami siap mengelar operasi pasar sewaktu-waktu. Makanya, dalam APBD nanti, anggarannya Dinsos biaya angkut ini akan ditambah,” pungkasnya. (Yok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button