Jateng Raya

Polsek Genuk Bangun Kerjasama Lintas Sektoral di Tapal Batas Kota 

Kapolsek : "Ini Jadi Kunci Keberhasilan Atasi Covid-19 dan Banjir !" 

SEMARANG – HKNews.info – Kecamatan Genuk Kota Semarang adalah merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Demak dengan Kota Semarang yang lebih dikenal dengan jalur pantura.
Adalah Kompol Subroto, SH, MH, Kapolsek Genuk Polrestabes Semarang Polda Jawa Tengah merupakan sosok kapolsek yang sangat memahami akan karakter dimana dia bertugas saat ini.

“Genuk merupakan perbatasan dengan Demak yang mayoritas aktifitas warga juga dari Demak. Awal pandemi Covid-19 mulai dari level 4 hingga saat ini turun ke level 2, dalam waktu dekat diharapkan bisa turun ke level 1,” tutur Subroto mengawali penjelasan kepada awak media yang berkunjung di kantornya, Polsek Genuk Semarang, Rabu (29/9/2021).

Sebelumnya, dijelaskan kapolsek, Genuk juga mengalami kenaikan orang yang terpapar Covid-19, mengingat warga Genuk waktu itu sering bepergian di wilayah Demak, Kudus, Pati, Jepara yang pada saat itu meledak kasus covidnya yang terkenal dengan cluster Kudus sehingga membawa dampak ke wilayah Genuk dan Semarang secara luas.

“Waktu itu pandemi kedua dari cluster Kudus membawa dampak kepada warga Semarang khususnya Genuk menjadi tinggi kasus covidnya. Namun berkat kerjasama TNI Polri dan ASN dengan memperketat PPKM sehingga dapat menekan kasus covid, dan saat ini hanya satu orang yang positif covid dan semoga dalam waktu dekat sudah zero,” jelas Subroto.

Lebih lanjut Subroto menjelaskan, kerjasama Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Puskesmas dalam mengendalikan Covid-19 sangat luar biasa solid. Dari 13 anggota Bhabinkamtibmas, satu Bhabinkamtibmas harus mentracing minimal 20 orang dari satu orang yang terpapar positif covid dengan menelusuri kontak erat orang-orang yang dekat dengan salah satu orang yang positif covid.

“Dari tiga orang inilah, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan petugas Puskesmas harus melaksanakan tracing setiap harinya sesuai standart WHO, satu orang terpapar harus ditracing minimal 20 orang kontak erat yang bersentuhan dengan yang terpapar covid tersebut,” imbuh Broto.

Terkait fenomena banjir di wilayah Genuk, baik dari rob (naiknya permukaan air laut) maupun disaat musim hujan, Kapolsek yang sebelumnya menjadi Panit Lalu lintas Polsek Genuk ini tidak memungkiri karena letak geografis yang rendah, dan apabila wilayah Tugu, Ngaliyan dan sekitarnya diguyur hujan terus menenerus dan banjir, maka tak lama kemudian Genuk akan mengalami banjir. Hal ini sudah menjadi analisa sesuai pengalamannya bertugas di wilayah ujung timur perbatasan Demak- Semarang.

“Menurut yang selalu terjadi, jika wilayah Tugu, Ngaliyan dan sekitarnya mengalami banjir karena intensitas hujan berturut-turut maka tak lama kemudian Genuk akan banjir,” ujarnya.

Adapun upaya penanggulangan banjir yang dilakukan pihaknya, bekerjasama dengan BBWS Pemali Juana dengan mengaktifkan pompa-pompa yang ada disekitar Genuk. Dan harapannya di akhir tahun ini semua pompa dapat berfungsi dengan baik guna penanganan penanggulangan banjir di musim hujan.

“Ada empat titik pompa yang ada di sekitar wilayah Genuk, ya kalo bisa ditambah lagi pompanya,” harap Kapolsek.

Pompa yang ada saat ini berada di Kali Babon dan Kali Sringin serta penambahan pompa portabel (dekat terongan tol Kaligawe).

Menyinggung wilayah Genuk yang sarat tindak kriminalitas dengan adanya Terminal Induk Terboyo, Kapolsek memberikan penjelasan, fungsi terminal yang sudah beralih fungi menjadi pangkalan truck, tidak terminal induk lagi, secara langsung juga mengalami penurunan tindak kriminal yang ada di Genuk.

“Penurunan tindak kriminal menurun signifikan, hal ini dimungkinan karena pandemi covid banyak mahasiswa yang pulang kampung dan orang lebih aman berdiam diri di rumah, sehingga mengurangi angka kriminalitas di Genuk,” jelas Subroto.

Antisipasi tindak kriminal yang dilakukan Kapolsek yaitu dengan membagi anggotanya sesuai zona.

“Kita sebar anggota-anggota Polsek berseragam dan tidak seragam sesuai zona. Harapannya setiap zona dapat mengantisipasi tindakan kriminal dan dapat diantisipasi sedini mungkin,” imbuhnya.

Kondusifitas warga di wilayah Genuk dikatakan oleh Kapolsek tak lepas dari kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan wilayah, kerjasama anggota forum kemitraan polisi dan masyarakat (FKPM) Genuk berjalan baik serta sinergitas lembaga swadaya masyarakat berjalan baik, sehingga setiap informasi bisa langsung ditindaklanjuti.

Meskipun demikian, Kapolsek menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak uforia dengan keadaan yang sudah level dua, sehingga mengabaikan prokes dan bagi masyarakat yang belum vaksin dihimbau untuk segera melaksanakan vaksin.

“Awalnya warga Genuk tidak bersedia divaksin, namun berkat kerjasama TNI Polri dan ASN yang intens memberikan penjelasan kepada masyarakat, akhirnya banyak yang mau mengikuti vaksin,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah yang mewajibkan persyaratan mencari kerja harus melampirkan bukti sudah vaksin sehingga mendorong warga untuk mengikuti vaksin.

“Alhamdulillah yang dari awalnya kita lakukan vaksin dari RT ke RT, saat ini warga Genuk sudah sadar, datang di kelurahan untuk mengikuti vaksin. Dan saat ini sekitar 63 persen warga Genuk sudah tervaksin,” pungkas Kapolsek. (had).

Related Articles

Back to top button