14 Ribu Personel Gabungan Akan Dikerahkan Dalam Pengamanan Pilkada Serentak 2020, di Jawa Tengah.
SEMARANG – HKNews.info : Hari ketiga Ops Mantap Praja Candi 2020 dalam tahapan Pendaftaran Calon Bupati/Wakil Bupati dan Calon Walikota dan Wakil Walikota di 21 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sampai dengan hari ini sudah ada 7 Paslon yang sudah mendaftarkan diri di KPU Kab/Kota masing masing daerah.
Jangan lupa mengingatkan kepada Polres Jajaran Polda Jateng agar selalu berkoordinasi dengan Gudus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah untuk bekerjasama dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polda Jateng.
Terkait pengamanan dari Polda Jateng di 21 daerah yang menggelar Pilkada, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jateng AKBP R. Fidelis Purna Timuranto, menjelaskan, dilakukan sampai pelantikan kepala daerah terpilih. Sebanyak 14 ribu personel gabungan diturunkan untuk pengamanan.
“Polda di 21 Kabupaten-Kota sekitar 14 ribu, digabung TNI-Polri,” jelas, usai Apel Operasi Mantap Praja Candi 2020, di Mapolda Jateng, Sabtu (5/9/2020)
Untuk diketahui, di Pilwalkot Solo ada dua pasangan calon yang maju yaitu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Sementara itu lawanya yaitu calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).
Di Kota Semarang, petahana Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali maju Pilwalkot Semarang. Pasangan ini didukung seluruh partai dan digadang-gadang bakal melawan kotak kosong.
Kota Solo dan Kota Semarang menjadi dua daerah yang menjadi prioritas pengamanan polisi pada masa Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah. Apa alasannya ?
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar F Sutisna saat ditanya apakah Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi akan berkantor di Solo selama masa Pilkada.
Ia menjelaskan Kapolda Jateng tetap berkantor di Semarang selama masa Pilkada ini. Namun diakuinya, Solo memang menjadi salah satu daerah dengan eskalasi kerawanan tinggi.
Sesuai dengan instruksi dari Kapolda Jateng bahwa semua Kapolres yang wilayahnya menggelar pilkada tidak boleh mengendorkan pengamanan. Terutama, untuk menjaga iklim tetap kondusif hingga berakhirnya pilkada. Termasuk memberi perintah khusus kepada kapolres yang wilayahnya masuk di peta kerawanan pilkada tertinggi.
“Artinya, semua itu punya potensi kerawanan. Dari mulai tiap tahapan pilkada, itu pasti ada kerawanan. Apalagi nanti sudah masuk tahapan penghitungan dan pengumuman, itu pasti sudah rawan lagi. Ini menjadi atensi pihak kepolisian. Apalagi wilayah Solo Raya juga menjadi atensi kita,” ucapnya.
Selain itu Polda Jateng juga menerjunkan jajaran intel, humas dan reskrim untuk melakukan patroli siber media sosial yang bernada ujaran kebencian atau hasutan dan kabar bohong.(had).