Politik

Kader Eksternal Dari Unsur Milenial, Sangat Ideal. Yang Beda Gender, Yang Berjaya Di Pilkada 2020

Ning Lia Istifhama saat fit and proper test

SURABAYA – HKNews.info : Tertundanya rekom PDIP bagi kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yang kelak siap bertarung di Pilkada Surabaya 2020, tak dipungkiri menimbulkan penasaran berbagai pihak. Tidak saja dari kalangan kader PDIP di Surabaya, pihak lawan politik pun menjadi geregetan.

Namun Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Wiyung, Kinaryo, menyikapinya dengan bijak. Kepiawaiannya sebagai kader internal PDIP membuat Kinaryo kini didapuk sebagai Plt Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Wiyung.

Dalam kegamangan suasana ini, Kinaryo melirik kader dari eksternal partai. “Banyak sekali warga, terutama simpatisan PDI Perjuangan, yang menginginkan unsur eksternal dalam Pilwali Surabaya adalah unsur milenial,” katanya.

Menurutnya, kalau dari unsur gender, semisal calon walikota adalah laki-laki, maka wakilnya harus perempuan. Di kertas suara jelas beda auranya. Aura kemenangan sudah sangat kuat, kalau beda gender. Dan, tak kalah penting adalah sosok yang semrawung, merakyat, juga Nahdliyyin”, ujarnya.

Tokoh masyarakat yang juga termasuk koordinator dapil V Surabaya, bahkan terang-terangan menyebut nama seseorang yang menurutnya tepat di posisi tersebut.

“Kalau harus sebut nama, jika internal laki-laki, maka eksternal adalah perempuan yaitu Ning Lia Istifhama,” ucap Kinaryo, tanpa ragu.

Sekretaris merangkap Plt Ketua PAC PDIP Kecamatan Wiyung, Kinaryo

Soal alasan kenapa harus Ning Lia Istifhama, lanjut Kinaryo, sudah sangat jelas. Bahwa dia adalah putri kiai besar, yakni Almarhum KH Masykur Hasyim.

Ning Lia Istifhama juga wong asli Suroboyo, yaitu Wonocolo. Dan orangnya jelas merakyat karena terbukti memiliki basis massa relawan yang sangat solid dan kuat. Apalagi, Ning Lia ini yang konsisten hanya mengikuti penjaringan lewat PDI Perjuangan, yaitu sebagai posisi calon wakil walikota. Orangnya kelihatan sangat teguh pendirian, gak mudah tergoda reno-reno. Mungkin karena sifatnya yang tidak ambisius.

“Kami yakin Ning Lia ini sosok yang siap kerja dan tegas. Oleh sebab itu, kami dalam waktu dekat akan mendeklarasikan bahwa kami tetap mendukung Doktor Lia. Bahkan, dapat atau tidak dapat rekom, saya kira nama Ning Lia akan tetap mengakar di masyarakat dan jelas posisinya tetap memiliki pengaruh dalam kemenangan pilkada Surabaya. Harus diingat, Ning Lia ini sudah bergelar Doktor dan dikenal cerdas pemikirannya”, pungkasnya.

Sementara itu Doktor Lia IstifhamaS.Sos, S.H.I, M.E.I, yang akrab disapa Ning Ceria Lia Istifhama ini saat ditemui secara terpisah, mengukapkan bahwa kans rekom PDI Perjuangan khususnya untuk Kota Surabaya mutlak kewenangan Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan.

“Siapapun tahu jika itu kewenangan Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, dan beliau beserta para jajaran fungsionaris PDI Perjuangan pasti memiliki banyak pertimbangan yang terbaik bagi Surabaya,” tuturnya. (yok)

Related Articles

Back to top button