Nasional

Jawa Timur Bakal Over Stok Gula Tahun 2015

images5ASurabaya, HKNews : Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur memprediksikan tahun 2015 ini akan terjadi over stok gula di Jawa Timur. Hal ini karena sisa stok gula di tahun 2014 akan bertambah dengan hasil produksi gula tahun 2015. Pada saat tutup tahun giling 2014, tercatat produksi gula Jawa Timur yang dihasilkan oleh 31 PG di Jawa Timur mencapai 1,26 juta ton. Di bawah 5 perusahaan gula yaitu PTPN X, PTPN XI, PT. Candi Baru, PT. Rajawali dan PT. Kebon Agung tebu dengan areal seluas 219.110 ha telah selesai diproduksi menjadi gula. Banyaknya stok gula dari tutup tahun giling 2014 tersebut bakal bertambah lagi stoknya di tahun 2015 yang sudah mulai giling bulan Mei 2015 lalu.

Nah, melimpah – ruahnya stok gula di Jawa Timur tahun 2015 ini bukan tidak mungkin akan menjadi bumerang alias ancaman terhadap anjloknya harga gula itu sendiri di pasaran. Apalagi pemangku kebijakan tata niaga gula di pusat ‘belum siap’. Soal ini Disbun Jatim ternyata hanya bisa berharap – harap saja, sedangkan di sisi lain disadari bahwa hingga kini masih dirasakan macetnya distribusi gula ke wilayah Indonesia Timur.

Disinyalir hampir tidak ada aliran perdagangan gula ke wilayah Indonesia Timur. Pertanyaannya lantas dari mana Indonesia Timur bisa memenuhi kebutuhan gula konsumsinya kalau tidak dari Jawa Timur ? Dan lagi – lagi rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi diduga menjadi penyebabnya. Ujung – ujungnya nasib para petani tebu di Jawa Timur pun dipertaruhkan.

Harga gula tebu sesuai HPP 2014 dipatok pada Rp. 8.500 /kg. Namun yang terjadi di lapangan ternyata harga lelang tebu berada di bawah HPP yaitu di kisaran Rp. 7.500 – Rp. 8.000. Di sini Disbun Jatim punya catatan bahwa, rendahnya harga lelang gula ini karena tidak lakunya gula di pasaran, diduga akibat rembesan gula rafinasi yang masuk di pasar konsumsi. Mestinya gula rafinasi yang memang lebih murah itu khusus untuk industri makanan dan minuman saja. Kalau sampai merembes ke pasar konsumsi tentu saja gula PG kalah bersaing harga dan menjadi tidak laku. (Yok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button