Jateng Raya

Demo Buruh dan Mahasiswa Tuntut Batalkan Kenaikan BBM

SEMARANG – HKNews.info : Organisasi buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), FSPI, FSPMI dan mahasiswa yang tergabung dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjukrasa turun ke jalan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 9 Semarang, Selasa siang (6/9/2022).

Sekretaris KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim di sela aksi unjukrasa kepada awak media mengatakan, pihaknya bersama elemen serikat pekerja se-Jawa Tengah menyuarakan aksi secara nasional pasca pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu, 3 September lalu.

“Pertama, kita menolak keras kenaikan BBM bersubsidi. Kedua, mencabut Omnibus law UU Cipta Kerja. Ketiga, meminta kepada gubernur untuk menaikkan UMK kabupaten/kota se-Jawa Tengah,” ungkap Hakim.

Lebih jelas Hakim menyebut, dengan menaikkan BBM bersubsidi disaat upah para buruh masih rendah justru akan semakin menyengsarakan kaum buruh.

Selain itu juga akan menurunkan daya beli para buruh yang diperkirakan mencapai hingga 50 persen.

Terkait pencabutan Omnibus law yang dianggap tak berpihak kepada buruh, dibuktikan kenaikan upah buruh hanya 1400, bahkan di beberapa daerah tidak ada kenaikan.

Sedangkan tuntutan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, pihaknya bersama serikat pekerja meminta untuk menaikkan UMK kabupaten/kota tahun 2023 sebesar 10 – 13 persen dengan memperhitungkan dampak yang diakibatkan kenaikan BBM.

Hakim mengatakan, dengan ditariknya subsidi, menurutnya adalah ciri sebuah negara yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, karena subsidi adalah hak rakyat.

“Ketika subsidi ini dicabut maka pengelola negara ini sudah tidak mampu dan gagal,” katanya.

“Meski pemerintah saat ini tengah memberikan BLT sebesar 150 ribu selama empat bulan kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM, namun yang perlu diingat adalah landasan pacu kenaikan BBM akan berakibat dalam jangka panjang terutama naiknya harga bahan pokok,” tandasnya.

Ia mengatakan, aksi turun ke jalan serikat pekerja selanjutnya akan digelar bersama mahasiswa pada 8 September 2022 dengan membawa peserta lebih besar.

Aksi unra yang menuntut Gubernur Jawa Tengah dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk dapat menemui para pengunjukrasa akhirnya ditemui Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE MM bersama salah satu anggota DPRD Jateng, Joko Hariyanto, SE M.Si dengan menaiki mobil komando memberikan sambutan dan menandatangani tuntutan mahasiswa pada sebuah lembaran kertas bermaterai.

Selain itu Sekda Sumarno juga memberikan apresiasi kepada para pengunjukrasa yang telah melaksanakan aksinya dengan tertib dan tidak anarkis.

“Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, karena ini adalah kebijakan level nasional, sehingga aspirasi dari adik-adik mahasiswa tadi akan kita teruskan ke pemerintah pusat,” tutur Sumarno kepada awak media usai menemui pendemo.

Senada dengan Sumarno, anggota DPRD Provinsi Jateng yang juga Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Joko Hariyanto, SE M.Si memberikan dukungan kepada pengunjukrasa dengan aksi turun ke jalan menuntut dibatalkannya kenaikan BBM bersubsidi.

“Kami atas perintah pimpinan, menghargai sepenuhnya apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya.
Dan selaku pemerintah dan DPRD Jawa Tengah, kami tidak mempunyai kewenangan untuk menunda ataupun membatalkan. Namun kami sebatas menyampaikan atau meneruskan apa yang menjadi keinginan adik-adik mahasiswa,” ungkap Joko.

Menurut Joko yang mengatakan mewakili aspirasi masyarakat, menganggap tidak pas pemerintah menaikan harga BBM saat ini. Alasannya baru saja selesai dari pandemi dan menghadapi persoalan minyak goreng.

“Saat ini kita mau bangkit, dihadapkan dengan kenaikan BBM. Tentunya ini isu tidak sensitif terhadap situasi masyarakat saat ini,” tegasnya.

Joko berharap, apa yang menjadi tuntutan buruh menjadi pertimbangan pemerintah, karena dengan kenaikan BBM secara otomatis berimplikasi kepada kenaikan harga bahan-bahan pokok. (had).

Related Articles

Back to top button