Jateng Raya

Peningkatan Kapasitas Wartawan, Kerjasama FWLJ dan PWI Jateng

SEMARANG – HKNews.info : Bertempat di ruang Lokakrida Gedung Moh. Ichsan Lt. 8 Balai Kota Semarang, Forum Wartawan Lokal Jawa Tengah (FWLJ) menggelar Orientasi Kewartawanan menggandeng PWI Jawa Tengah, Sabtu (10/4/2021).

Para nara sumber

Hadir sebagai narasumber Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS. beserta tiga pengurus di jajaran PWI Jateng antara lain, Widiartono ketua bidang khusus uji kompetensi wartawan mengupas terkait Keorganisasian dan PD/PRT (Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga) PWI. Sri Mulyadi, Dewan Kehormatan PWI dengan materi Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, Setyawan Hendra Kelana membawakan topik bahasan Konvergensi Media dan Jurnalisme Masa Kini. Bertindak sebagai moderator, Sholikhun wakil ketua bidang pendidikan PWI Jateng.

Ketua penyelenggara Orientasi Kewartawanan, Abdul Sakur secara singkat menyampaikan, dengan digelarnya kegiatan ini diharapkan FWLJ dapat menjadi sekoci kapal besarnya PWI Jateng untuk selalu bersinergi guna meningkatkan kualitas SDM wartawan.

“Diharapakan, FWLJ nantinya dapat menjadi sekoci kapal besarnya PWai Jateng untuk menepis anggapan negatif terhadap profesi teman-teman wartawan. Mari kita buktikan bahwa rekan-rekan wartawan mampu dan mempunyai kwalitas sebagai wartawan,” jelas Absa panggilan akrabnya.

Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS dalam sambutan sekaligus sebagai pembuka materi mengatakan bahwa kegiatan Orientasi Kewartawanan ini sangatlah membanggakan, karena dilaksanakan dari hasil kerja keras dan kerjasama dengan Pemkot Semarang dan juga PWI Jateng.

Hadi Wibowo, salah satu peserta Program Orientasi Wartawan, dari HKNews

“Betapa hari ini adalah hari yang sangat membanggakan karena memperoleh izin bisa melaksanakan kegiatan di ruangan ini. Ini jangan dipikir bahwa Pemkot takut pada kalian sebagai wartawan, tetapi yang perlu kita pahami, Pemkot dalam hal ini pak Walikota memberi izin pada kegiatan disini karena pak Wali menghargai profesi kawan-kawan ini sebagai wartawan. Artinya pak Wali memberikan respek pada kawan-kawan semua ini juga respek kepada PWI karena dalam kegiatan tersebut PWI sebagai narasumbernya,” tutur Amir.

“Bagaimana kita memaknai respek itu, respek adalah bentuk penghormatan yang diberikan pada satu pihak atau perseorangan pada orang atau mereka yang dianggap patut diberi respek. Dimana-mana saya selalu mengkampanyekan masalah respek ini ketika saya berbicara kepada kawan-kawan wartawan anggota PWI di berbagai daerah. Respek hanya patut kita sikapi dengan respek yang sama, artinya kalau ada orang menghargai kita, maka sebaliknya kita wajib menghargai mereka,” ungkap Amir Machmud.

Lebih lanjut Amir memaparkan, bahwa martabat bagi seorang wartawan adalah mahkota. Mahkota bagi wartawan adalah profesionalitas. Profesionalitas bagi seorang wartawan adalah kondisi yang tidak bisa ditawar-tawar.

Para peserta pelaksanaan orientasi wartawan

“Bagaimana kita memartabatkan diri kalau kita tidak profesional. Bagaimana kita profesional kalau kita tidak membekali diri kita, nah antara lain adalah dengan kegiatan-kegiatan semacam ini. Dimana-mana saya selalu menekankan, profesionalitas itu parameternya adalah ketika kita mampu untuk memadukan, membuat seirama antara tehnis kita sebagai wartawan dengan kemauan kita untuk mengeksplorasi hati nurani yang artinya kita mematuhi, melaksanakan etika jurnalistik,” tambahnya.

“Wartawan yang jagoan adalah wartawan yang mampu memadukan antara kepintaran dia secara skil, baik di dalam penulisan kalau itu media cetak dan online. Di dalam mereportase kalau itu adalah wartawan radio atau Wartawan telivisi,” pungkas Amir Machmud.(had).

Related Articles

Back to top button