Gubernur Resmikan PLTD & PLTS Di Kepulauan Sumenep. Rasio Elektrifikasi Jatim Nyaris 100 Persen.
SUMENEP – HKNews.info : Memasuki bulan terakhir di penghujung tahun 2019 ini, segenap warga Kepulauan Raas, dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, patut bersuka cita bisa menikmati aliran listrik dari PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang dibangun oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur.
Keberhasilan ini ditandai dengan peresmian pengoperasionalan PLTD yang berkapasitas 800 KW, itu oleh Gubernu Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (30/11) sekaligus peresmian dioperasikannya 8 PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang terseber di segenap kepulauan jajaran kabupaten Sumenep. Yakni PLTS Tonduk dengan kapasitas 200 KWp, PLTS Goa Goa (200 kWp), PLTS Masakambing (50 kWp), PLTS Pagerungan Kecil (50 kWp), PLTS Paliat (100 kWp), PLTS Sakala (100 kWp), PLTS Sabuntan (100 kWp), dan PLTS Saubi (150 kWp).
Turut menyaksikan peresmian itu, Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto, Kepala Dinas ESDM Setiajit, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso, General Manager PLN UID Jatim Bob Saril, dan Bupati Sumenep Busyro Karim. di PLTD Kangean, Desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Sabtu (30/11) pagi.
Dengan diresmikannya PLTD Kepulauan Raas dan 8 PLTS di Kepulauan Sumenep, diharapkan dapat memenuhi rasio elektrifikasi di Jatim mencapai 100 persen.
“Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PLN bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga akhirnya dapat meresmikan pembangkit listrik untuk pulau-pulau di sekitar Kabupaten Sumenep, Madura. Ini menjadi langkah untuk terus bergerak maju mewujudkan rasio elektrifikasi Jawa Timur 100 persen dan seluruh masyarakat Jawa Timur dapat menikmati listrik,” ungkap Gubernur Khofifah.
Pemprov bersama Pemkab Sumenep dan PLN berkomitmen untuk meningkatkan elektrifikasi di Kepulauan Sumenep secepat mungkin. Maksimal pada 2020 ke depan, 22 pulau yang belum maksimal teraliri listrik akan terlistriki semua.
“Kalau habis gelap terbitlah terang, dan terang itu artinya mau tadarus Al Quran bias lebih lama lagi karena listriknya cukup. Mau melakukan program UMKM juga bias lebih semangat lagi karena listriknya cukup, anak- anak belajarnya juga lebih semangat, nelayan bias menyiapkan cold storage agar ikannya bias tersimpan lebih lama dan seterusnya, dan lebih strategis lagi untuk persiapan rumah sakit setelah selesei dibangun nanti,” ujarnya.
Menyinggung soal program elektrifikasi di seluruh Kepulauan di Jawa Timur, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa secara nasional, khususnya yang dirancang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bahwa penerangan untuk seluruh wilayah (light for all) di Indonesia dirancang selesei tahin 2024. Sedang untuk wilayah Jatim, RPJMD yang dirancang menetapkan tahun 2022.
“Kita berharap bahwa di tahun2022, seluruh wilayah Jawa Timur sudah akan terlistriki semua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap tahun 2020 sudah selesai semua, terutama Kepulauan Sumenep tahun 2020 selesai,” ujarnya.
Sementara itu, diresmikannya PLTD Pulau Raas dan 8 PLTS di Kepulauan Sumenep ini untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen di Jawa Timur pada 2020. Harapan itu menjadi cita-cita PLN UID Jatim dan sejalan dengan program Pemprov Jatim untuk melistriki seluruh wilayahnya hingga pulau terluar, terdepan dan tertinggal.
Hingga Oktober 2019, rasio elektrifikasi PLN untuk wilayah Jatim sudah mencapai 98,38 persen.Berbekal hasil tersebut, PLN terus meningkatkan hingga akhir 2019. Salah satu wilayah dengan rasio elektrifikasi yang masih cukup rendah adalah Kabupaten Sumenep, Madura. Rasio elektrifikasi PLN Kabupaten Sumenep berada di angka 64.99 persen pada Oktober 2019.
“Persoalan inilah yang mendasari PT. PLN UID Jatim meresmikan 1 PLTD dan 8 PLTS untuk mendongkrak rasio elektrifikasi Kabupaten Sumenep,” jelas Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso.
PLTS sendiri, sebutSupangkat, dipilihsebagaiwujudkonsistensi PLN dalampenggunaanEnergiBaruTerbarukan (EBT) yang ramahlingkungan. Selainitu, potensitenagasurya di pulau-pulausekitarKabupatenSumenep juga dinilaicukupbagus dan memadai.
“Selain diresmikannya PLTD Raas dan 8 PLTS pulau di Kabupaten Sumenep, pada kesempatan ini PLN juga ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar melalui bantuan PLN Peduli berupa listrik gratis untuk warga kurang mampu dan perahu listrik untuk nelayan, bantuan pelayanan kesehatan gratis melalui RSTKA dari YBM PLN UID Jawa Timur serta bantuan pasang listrik gratis melalui program One Person One Hope yang merupakan sumbangan sukarela dari para pegawai PLN. Total jumlah bantuannya mencapai Rp. 1,3 milyar. Harapannya ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Masih menurut Supangkat, setidaknya 2.000 KK di Pulau Madura akan mendapat kan bantuan PLN Peduli berupa listrik gratis senilai Rp. 1 milyar. Selain itu, untuk meningkatkan perekonomian warga, sejumlah 10 buah perahu listrik diberikan kepada para nelayan untuk mendukung kegiatan mereka. Tidak berhenti sampai disitu, YBM PLN UID Jawa Timur melalui Rumah Sakit Terapung Kestaria Airlangga (RSTKA) juga memberikan bantuan pelayanan kesehatan gratis untuk warga sekitar. Dan melalui program one person one hope, pegawai PLN secara sukarela menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk dapat memberikan listrik gratis kepada 100 pelanggan agar dapat menikmati listrik. (Hms Jtm / HKNews)