Jateng Raya

Bregada 3 Permadani Cabang Mijen Gelar Halal Bihalal

SEMARANG – HKNews.info : Masih dalam suasana Syawal 1444 Hijriyah/2023 Masehi, Alumni Bregada 3 Permadani Cabang Kecamatan Mijen, Kota Semarang menggelar Halal Bihalal di Jl. Kukilo Mukti Selatan I, Pedurungan Kidul, Semarang, Minggu (30/4/2023).

Suhardi, tuan rumah pada acara halal bihalal yang dilaksanakan oleh alumni Bregada 3 Permadani Cabang Kecamatan Mijen, Semarang merasa bahagia dan berterima kasih atas dukungan dari segenap alumni Bregada 3 yang telah membantu kegiatan halal bihalal sehingga dapat terlaksana dengan baik.

“Mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dalam bentuk apapun kepada seluruh alumni Bregada 3 Permadani Cabang Mijen, sehingga acara halal bihalal ini dapat terlaksana dengan baik. Dan mohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan serta kekhilafan selama ini, Minal Aidin wal Faidzin, maaf lahir batin,” ucap Hardi yang juga anggota Polri di Polsek Semarang Timur, Polrestabes Semarang dalam kata sambutanya.

Halal bihalal dihadiri Ketua DPP Permadani, Suyitno Yoga Pamungkas dan Antonius Suparyatun.

Dari pengurus DPW Permadani Jawa Tengah, Saptono beserta istri dan Sekretaris DPD Permadani Kota Semarang, Arif Supriyono.

Penasehat Permadani Cabang Mijen, Bambang Supriyono, Ketua Permadani Cabang Mijen Edi Purnomo serta alumni Bregada 3 Permadani Cabang Mijen.

Memberikan tausiyah halal bihalal, penasehat Permadani Cabang Mijen, Bambang Supriyono, mengawali tausiyahnya dengan menjelaskan bahwa halal bihalal saat ini bukan hanya milik umat muslim saja.

Namun secara umum halal bihalal sudah menjadi budaya yang dilaksanakan oleh semua umat beragama di Indonesia, yang mempunyai tujuan untuk saling bersilaturahmi dan bermaafan di hari Raya Idul Fitri.

“Halal bihalal bisa dimaknai dengan mukhasabah (introspeksi diri) yang dalam bahasa Jawa disebut juga Mulat Sarira Hangrasa Wani (berani dengan kesungguhan hati melihat kekurangan diri),” tutur Kanjeng Bambang.

Lebih tegas dikatakan Bambang, Mulat sSarira hangrasawani dapat diartikan ada keberanian sungguh-sungguh untuk menemukan kekurangan diri lalu meminta maaf dan memberi maaf kepada sesama.

“Ya bisa kita katakan ada kemauan serius untuk melakukan introspeksi atau evaluasi diri, sehingga ada kemauan untuk saling memaafkan antara sesama di acara halal bihalal seperti ini,” tuturnya.

Ditambahkan Njeng Bambang, dengan menyitir ayat dalam Al-Quran yang artinya, manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, “Maka jangan merasa benar sendiri, hingga tidak mau mendengar saran dan masukan orang lain,” imbuhnya.

Halal bihalal sendiri dijelaskan Bambang Supriyono yang juga pemerhati budaya ini, diawali dari Keraton Mangkunegaran Surakarta yang kenalkan dengan tradisi halal bihalal oleh KGPAA Mangkunegaran I yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa.

Saat itu untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya setelah Shalat Idul Fitri diadakan pertemuan khusus antara Raja dengan Abdi Dalem serta seluruh prajurit dikumpulkan di Istana. Dan dengan tertib seluruh abdi dalem serta prajurit memberikan penghormatan kepada Raja dan Ratu.

Bentuk silaturahmi inilah yang kemudian ditiru oleh kalangan Ormas Islam dengan menyebut halal bihalal.

Setelah kurun waktu selanjutnya, halal bihalal diperkenalkan kali pertama oleh tokoh ulama NU, KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948.

KH Abdul Wahab memperkenalkan halal bihalal kepada Presiden Soekarno sebagai bentuk silaturahmi antar pemimpin yang pada saat itu masih memiliki konflik.

“Atas saran dari tokoh NU itulah akhirnya pada Hari Raya tahun 1948, Presiden Soekarno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara menghadiri silaturahmi yang diberi nama “halal bihalal” sehingga diantara semua tokoh politik yang hadir tersebut duduk dalam satu meja saling bermaafan dan saling menghalalkan,” terangnya.

Ketua Permadani Cabang Kecamatan Mijen, Edi Purnomo marasa bangga dan bahagia sekaligus mendukung kiprah keluarga besar Permadani yang bertujuan untuk saling mengakrabkan dalam silaturahmi melalui halal bihalal yang dilaksanakan oleh alumni Bregada 3 Permadani Cabang Mijen.

“Sangat bangga dan mendukung kegiatan halal bihalal yang dilaksanakan keluarga besar Permadani Cabang Mijen khususnya Bregada 3,” ucap Edi Purnomo memberikan tanggapan usai halal bihalal.

Dikatakan Edi, dari empat Bregada yang telah dinyatakan lulus dan menjadi keluarga Permadani, masing-masing Bregada juga diharapkan dapat mengadakan kegiatan sama, halal bihalal.

“Setiap Sangha (angkatan) harapanya dapat melaksanakan halal bihalal seperti ini, sehingga kedepanya nanti dapat kami koordinir menjadi satu kesatuan di Permadani Mijen melaksanakan halal bihalal dengan event lebih besar dan dengan acara lebih bervariatif,” jelas Edi.

Dikatakan Edi, untuk saat ini dirinya belum dapat melaksanakan halal bihalal secara kolosal, namun akan berusaha di setiap Sangha (angkatan) dapat melaksanakan kegiatan halal bihalal.

“Harapan kami tahun depan, dengan 5 Sangha (angkatan), secara khusus bersama pamong akan kami adakan halal bihalal secara serentak dengan acara yang lebih meriah sehingga setiap Bregada dapat menampilkan kemampuan dan kreatifitasnya masing-masing,” pungkas Edi.

Foto 1 : Suasana Halal Bihalal Bregada 3 Permadani Cabang Kecamatan Mijen, Kota Semarang di Jl. Kukilo Mukti Selatan I, Pedurungan Kidul, Semarang.

Related Articles

Back to top button