AdventorialHalo Surabaya

Pertahankan Predikat KLA Kategori Utama, Surabaya Komitmen Penuhi Hak Anak

Kota Surabaya kembali meraih prestasi nasional dengan mempertahankan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama untuk ketujuh kalinya. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam acara penganugerahan di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia menegaskan, keberhasilan itu merupakan hasil konsistensi Pemkot Surabaya dalam mengintegrasikan prinsip hak anak ke dalam kebijakan publik.

“Selama ini, Pemkot Surabaya selalu mengutamakan hak-hak anak. Bahkan, usulan dari anak-anak langsung kami jadikan kegiatan,” ujar Wali Kota Eri, Jumat (22/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa di Kota Pahlawan, anak-anak dilibatkan secara aktif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Pemkot Surabaya juga menyediakan aplikasi Si Talas sebagai ruang aspirasi anak.

Pola permainan anak – anak dihidupkan kembali mempertegas predikat Surabaya Kota Layak Anak

“Ini menunjukkan bahwa anak-anak benar-benar terlibat dalam setiap proses pembangunan di Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, pemenuhan hak anak di Surabaya juga dilakukan sejak lahir. Mulai dari penerbitan akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), hingga akses pendidikan dan pelayanan kesehatan. “Sekolahnya gratis, bahkan anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan seragam dan peralatan sekolah gratis. Hal-hal ini belum tentu ada di kota lain,” katanya.

Meski demikian, Wali Kota Eri menilai, penghargaan KLA kategori Utama tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari perangkat daerah (PD), stakeholder, hingga masyarakat. Salah satu bentuknya adalah melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). “Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak,” imbuhnya.

Selain membangun kebijakan, Wali Kota Eri menekankan pentingnya lingkungan yang aman dan sehat bagi tumbuh kembang anak. Baginya, anak-anak adalah calon pemimpin bangsa. “Anak-anak inilah yang akan menjadi pemimpin di Kota Surabaya. Maka dia butuh tumbuh kembang yang bagus, dia butuh ketenangan dan keyakinan,” ujarnya.

Wali Kota Eri Cahyadi dan Bunda PAUD Surabaya, bersama segenap anak – anak Surabaya. Bangga Surabaya Kota Layak Anak

Di samping itu, Wali Kota Eri juga menekankan pentingnya membangun karakter khas “Arek Suroboyo” yang berani berpendapat, berani berbuat, dan berani bertanggung jawab. “Karena dari situlah, komitmen itu akan kita gunakan untuk membuat anggaran di Pemkot Surabaya,” katanya.

Menurutnya, capaian KLA kategori Utama menjadi kado istimewa pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Pemkot Surabaya pun menggelar berbagai kegiatan edukatif dan interaktif untuk menyemarakkan momentum tersebut. Salah satunya adalah Senam Ceria di SDN Kedung Baruk yang diikuti lebih dari 300 anak PAUD dan SD, Selasa (22/7/2025).

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani, menyebut kegiatan ini bertujuan mengajarkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, hingga tidur tepat waktu. “Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Anak yang dilaksanakan serentak di seluruh PAUD, TK, dan SD,” ujar Bunda Rini.

Anak – Anak Surabaya bangga dengan alat permainan tangan mereka warisan generasi bangsa

Masih di hari yang sama, Pemkot Surabaya juga mengajak anak-anak belajar pangan sehat melalui panen bersama di Mini Agrowisata Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. Mereka diajak memanen padi, melon, brokoli, serta memberi makan ikan dan ayam.

“Kita berikan mereka pengetahuan yang luar biasa yang mungkin belum pernah mereka dapatkan. Mereka jadi tahu, sehingga akan menghargai makanan yang dibuatkan oleh orang tuanya,” imbuh Bunda Rini.

Selanjutnya pada Minggu (27/7/2025), Pemkot Surabaya bersama PKK menggelar kampanye Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan Terhadap Anak saat Car Free Day di Taman Bungkul. Kegiatan tersebut melibatkan Forum Anak Surabaya (FAS), Duta GenRe, dan Karang Taruna.

Sementara puncak peringatan HAN 2025 berlangsung di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (21/8/2025). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri memimpin pembacaan Komitmen Bersama Partisipasi Semesta untuk Anak Surabaya Menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, ia juga menyerahkan penghargaan kepada 681 siswa berprestasi dari jenjang TK, SD, hingga SMP.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati, menegaskan kegiatan tersebut sejalan dengan status Surabaya sebagai bagian dari Child Friendly Cities Initiative (CFCI).

“Pemerintah kota hadir untuk melakukan pemenuhan hak anak. Ada hak untuk pendidikan, hak untuk kesehatan, hak untuk mendapatkan pengasuhan yang baik dari orang tuanya. Nah, kita bersama-sama berkolaborasi untuk mewujudkan itu,” kata Ida.

Maka dari itu, Ida menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dari semua pihak dalam pemenuhan hak-hak anak di Kota Pahlawan. “Kami berharap anak-anak Surabaya dapat menjadi generasi yang hebat, terbebas dari kekerasan, dan tumbuh optimal dalam pengasuhan serta lingkungan yang baik,” tutupnya. (ADV)

Related Articles

Back to top button