Wamendagri Bima Arya Buka MAPAMNAS XV PERPAMSI, “Dorong Transformasi Air Minum”.
SURABAYA – HKNews.info : Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) XV Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) digelar di Surabaya pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2025. Acara pembukaan yang seharusnya digelar hari Jumat petang (5 Desember 2025) batal dilaksanakan oleh karena Gubernur dan Wagub Jatim berhalangan, dan digantikan esok pagi (Sabtu – 6 Desember 2025) dengan pembukaan langsung dilakukan oleh Wamendagri Dr Bima Arya Sugiarto.

Maka esoknya, dengan pesan moral : “Kolaborasi Antar Perusahaan Air Minum di Berbagai Daerah Ditingkatkan !” Wakil Menteri Dalam Negeri Dr. Bima Arya Sugiarto melakukan pembukaan perhelatan akbar ini di Hotel Wyndham, Surabaya, pukul 10.00 Wib.
Dalam sambutannya, Dr Bima Arya Sugiarto menyampaikan agar kolaborasi antar perusahaan air minum di berbagai daerah ditingkatkan, “Saya ingin seluruh peserta paham, yang menjadi tantangan kita adalah cara koordinasi yang efektif antar perusahaan air minum, karena pemerintahan yang efektif merupakan cara menjadikan BUMD lebih baik” ujarnya. Ia menambahkan kepemimpinan Perpamsi periode selanjutnya (agar) tidak terlalu birokratif dan fokus pada peningkatan pelayanan.
Selepas acara, kepada awak media, Wamendari Bima Arya mengungkapkan, ada 1.094 BUMD yang terdata di seluruh Indonesia, banyak di antaranya dilaporkan berada dalam kondisi yang tidak sehat atau merugi, dan ini menjadi keprihatinan nasional.
Menurut Bima Arya, situasi ini memerlukan evaluasi menyeluruh. Padahal, BUMD memiliki peran strategis sebagai motor penggerak ekonomi daerah sekaligus penyedia layanan publik esensial bagi masyarakat.
“Kita memang evaluasi itu, padahal BUMD ini kan untuk menjadi pendorong dari ekonomi daerah dan layanan publik,” ujar Bima Arya, menekankan fungsi vital perusahaan daerah yang saat ini belum optimal.

Menyikapi hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengambil langkah proaktif. Pihaknya memastikan bahwa proses penyusunan draf RUU tentang BUMD telah diselesaikan. RUU ini diharapkan menjadi solusi fundamental untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan BUMD secara signifikan.
“Maka kami sudah menyelesaikan hak-hak untuk perancangan undang-undang BUMD,” tambahnya.
Wamendagri berharap RUU ini dapat segera berproses di tingkat pimpinan bersama DPR RI dan segera disahkan menjadi Undang-Undang. Salah satu poin krusial yang diusulkan dalam RUU ini adalah pembentukan struktur pengawasan yang lebih kuat.
“Nanti tentunya akan berproses di tingkat pimpinan bersama DPR RI, kami berharap untuk segera disahkan. Nanti kita akan menempatkan dirjen khusus untuk mengurusi, mengawasi, membina BUMD,” jelasnya, merujuk pada rencana pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) khusus yang fokus menangani tata kelola BUMD.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem BUMD yang lebih sehat, profesional, dan mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan daerah.

Di sisi lain, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB, H. Muhammad Khozin, M.A.P, yang juga hadir dalam perhelatan ini, menyampaikan uraian panjang – lebar tentang pentingnya pembuatan RUU (Rancangan Undang – Undang) BUMD Air Minum.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Perpamsi, H. Hasanuddin Kamal, SH, MH, mengapresiasi kepada peserta atas donasi yang berhasil terkumpul untuk bantuan bencana alam di Sumatera.
Forum empat tahunan ini menjadi momentum penting bagi BUMD Air Minum seluruh Indonesia untuk Transformasi Air Minum dan untuk memperkuat arah kebijakan, mengevaluasi kinerja nasional, serta menetapkan kepengurusan baru PERPAMSI periode 2025–2029. Kepengurusan baru ini untuk menggantikan Arief Wisnu Cahyono selaku Ketua Umum Perpamsi periode 2024-2025.
MAPAMNAS XV mengusung tema “Transformasi Sektor Air Minum Menuju Swasembada Air dan Indonesia Emas 2045,” yang mencerminkan komitmen memperkuat penyediaan air minum aman, memperluas cakupan layanan, dan merespons tantangan jangka panjang seperti perubahan iklim serta keterbatasan sumber air baku.

Data BPS 2024 menunjukkan akses air minum “layak” telah mencapai 92,64%, namun belum sepenuhnya menggambarkan air aman yang tersedia 24 jam dan terhubung dalam sistem perpipaan formal. Menjawab tantangan tersebut, PERPAMSI mendorong transformasi sektor air minum melalui penguatan kapasitas SDM, peningkatan efisiensi energi, penurunan NRW, optimalisasi kapasitas produksi, digitalisasi layanan, percepatan investasi, serta penguatan regulasi dan advokasi kebijakan.
Melalui penyelenggaraan MAPAMNAS XV PERPAMSI menegaskan pentingnya kolaborasi nasional antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMD Air Minum untuk memastikan layanan air minum dipandang bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga tanggung jawab moral dalam menjaga keberlanjutan kehidupan dan masa depan bangsa. (yok)




