Surabaya Menuju Tahun Emas Dengan Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah Kota Surabaya gencar melaksanakan Pembangunan di Tahun 2024, hingga mendapatkan Predikat Terbaik 1 Pembangunan Berkelanjutan, dan meraih penghargaan “Indonesia’s SGDs Action Arward 2024” dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan itu juga telah dicetuskan oleh Wali Kota Eri Cahyadi saat pengesahan APBD Surabaya 2024, bahwa Pemkot Surabaya mempreoritaskan kelanjutan pembangunan infrastruktur dan rumah sakit di Surabaya, selain aspek pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan lainnya. Berbagai prestasi Pemkot Surabaya dalam pembangunan selama Tahun 2024, itu dirangkum dalam catatan jurnalis Setijo Loeswadi, wartawan HKNews.info, seperti dinarasikan di bawah ini :
SURABAYA – HKNews.info : Gencarnya kegiatan pembangunan di Kota Surabaya selama tahun 2024 ternyata paling menyita perhatian pemerintah pusat, dibanding pembangunan di kota – kota besar lainnya di Indonesia.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas RI, saat itu masih dalam masa pemerintahan Presiden Djoko Widodo dan Wappres Ma’ruf Amin, punya kreteria tersendiri dalam menilai gerakan Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan oleh pemerintah kota / kabupaten di wilayahnya masing -masing di antero Negara Kesatuan Republik Indonesia, ini.
Dari kreteria yang telah ditetapkan sebanyak enam aspek utama, yakni Inovasi, Kolaborasi, Dampak, Keberlanjutan, Replikasi, dan Komitmen Kepemimpinan, ternyata Kota Surabaya meraih nilai paling unggul dibanding kandidat lainnya, bahkan mengalahkan performa pembangunan di ibu kota.
Maka tercetuslah predikat Surabaya Terbaik 1 secara nasional. Prosesi pemberian penghargaannya digelar dalam acara Penganugerahan Indonesia’s SGDs Action Arward 2024 di Jakarta, pada Kamis 7 Oktober 2024. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, kepada Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani.
Inilah bukti komitmen Kota Surabaya dalam mewujudkan Pembangunan berkelanjutan yang menyangkut berbagai aspek. Seperti diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat, bahwa komitmen Pemerintah Kota Surabaya untuk terus meningkatkan kinerja jajaran dalam pencapaian SDGs itu telah diserukan sebelumnya oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Pembangunan, Pengaspalan Jalan dan Urai Kemacetan Lalu Lintas
Pepatah mengatakan, “Bila hendak mengetahui karakter dan perilaku warga di suatu kota, lihatlah cara mereka berlalu lintas di jalan raya”. Sudah tentu tidak terlepas dari kondisi jalan raya di kota itu sendiri. Itu sebabnya, Pemerintah Kota Surabaya gencar melakukan pembangunan jalan dengan segala infrastrukturnya, untuk menciptakan jalanan yang nyaman dan bebas dari kemacetan, yang pada ujungnya menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di jalan raya bagi warganya.
Jalan Akses Babat Jerawat – Benowo :
Pembangunan box culvert Jalan Babat Jerawat – Benowo yang dilaksanakan kembali pada Februari 2024 untuk jalur sepanjang 500 meter, juga berfungsi menjadi jalan akses mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut karena saluran box culvert yang dibangun memiliki penutup.
Inilah Upaya serius Pemkot Surabaya mengurangi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di Kawasan tersebut, sekaligus mengurangi resiko banjir. Warga pun merasa puas dan bersyukur atas terwujudnya pembangunan ini, hingga menggelar tasyakuran dengan Pemkot Surabaya, pada Kamis 7 November 2024 lalu.
“Terima kasih kepada Pemkot Surabaya sudah merampungkan pembangunan. Ini yang diharapkan warga Kelurahan Babat Jerawat terbebas dari langganan kemacetan,” kata Stefanus, Ketua Pokmas Kelurahan Babat Jerawat, mewakili warga setempat.
Pengerjaannya akan berlanjut pada tahun 2025 sepanjang sekitar 1.500 meter hingga ke Jembatan Raci Benowo, dan tahun 2026 jalan akses akan terkoneksi hingga wilayah Kabupaten Gresik. “Jadi pada tahun 2026, InsyaAllah mulai dari Banyu Urip sampai Gresik akan terpenuhi (selesai jalan ini),” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Pembangunan Underpass Simpang Bundaran Taman Pelangi :
Pada pembangunan underpass pengurai kemacetan lalu lintas di simpang bundaran Taman Pelangi, di tahun 2024 Pemkot Surabaya fokus pada pembebasan lahan dan pemindahan saluran. Untuk proyek ini, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan pemerintah pusat, yang akan melaksanakan Pembangunan fisik underpass di tahun 2025.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan, bahwa pembangunan proyek pengurai kemacetan lalu lintas di bundaran Taman Pelangi menjadi program prioritas yang diusulkan pemkot ke pemerintah pusat. Ditambahkan Irvan, bahwa pemkot telah menganggarkan Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan pembangunan underpass Taman Pelangi, yang dananya berasal dari APBD Surabaya 2024.
Pelebaran Jalan Raya Menganti
Pembangunan pelebaran Jalan Raya Menganti, di wilayah Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, hingga ke perbatasan wilayah Kabupaten Gresik, murni untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Pelebaran jalan sepanjang 500 meter itu ditarget tuntas bulan November 2024, dan akan dilanjutkan pengerjaan Jalan Raya Menganti sepanjang 1,2 kilometer di awal tahun 2025. Dilanjutkan lagi tahun 2026 dengan pengerjaan jalan sampai ke Aspol (Asrama Polisi).
Wali Kota Eri menjelaskan, proyek ini disesuaikan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJMD) Kota Surabaya lima tahunan. Harusnya, pengerjaan jalan tersebut sudah bisa selesai di tahun 2024. Dikarenakan pada saat itu terjadi wabah Covid-19, akhirnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap, pelebaran jalan Raya Menganti ini bisa mengatasi kemacetan lalu lintas yang biasa terjadi pada setiap sore di Kawasan tersebut.
Di sisi lain, proyek Jalan Menganti Wiyung – Babatan Unesa yang juga bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut, ditarget selesai pada Desember 2024.
Flyover Teluk Lamong, Atasi Kemacetan dan Tingkatkan Arus Logistik Surabaya
Jalan Flyover (FO) Teluk Lamong Surabaya resmi dioperasikan pada Jumat (20/9/2024). Flyover sepanjang 2,4 kilometer ini, diharapkan menjadi solusi untuk mempercepat arus kendaraan masyarakat dari dan ke Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi memberikan apresiasi dan terima kasih kepada PT Pelindo yang telah menyelesaikan pembangunan proyek ini. “Alhamdulillah, matur nuwun (terima kasih) kepada Pelindo yang sudah membangun Flyover ini. Sudah beberapa tahun kita bahas bagaimana mengatasi kemacetan, dan salah satu solusinya adalah Flyover yang hari ini kita resmikan,” ujar Wali Kota Eri, saat peresmian proyek ini, di exit tol akses Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Pengaspalan di Ruas Jalan Utama
Diantaranya adalah pembangunan dan perbaikan Jalan Kedung Baruk – Kalirungkut sepanjang 2.766,75 meter dengan lebar 7,78 meter. Pengaspalan jalan di jalur Bubutan – Tugu Pahlawan, pengaspalan di Jalan Kranggan, Jl Mayjen Sungkono, serta Wiyung, dengan pengaspalan yang merata, agar kualitas jalan meningkat, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara.
Seperti dikatakan Wali Kota Eri Cahyadi, “Saya minta, mulai Jalan Ahmad Yani sampai ke Tugu Pahlawan terus puter balik lagi sampai Jalan Pahlawan, Jalan Baliwerti, Jalan Gemblongan sampai ketemu lagi Jalan Ahmad Yani, semua harus selesai sebelum bulan November 2024 !”
Rumah Pompa Atasi Genangan
Tak dipungkiri keberadaan Rumah Pompa menjadi ujung tombak penanganan genangan di Surabaya. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengungkapkan, hingga kini rumah pompa sudah tersebar di 76 lokasi di wilayah kota Pahlawan.
“Ujung tombak kita ada di rumah pompa. Saat ini, kita memiliki 76 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik. Setiap rumah pompa memiliki antara 3 hingga 7 unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik,” kata Syamsul Hariadi, Rabu (23/10/2024), seraya menambahkan, kini genangan yang ada dipastikan tidak sampai menginap.
Diantaranya Rumah Pompa Elveka Kebonsari, Rumah Pompa Sentra Wisata Kuliner (SWK) Karah, dan Rumah Pompa Gresikan Tambaksari.
Wali Kota Eri menuturkan bahwa pembangunan rumah pompa Gresikan Tambaksari ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyelesaikan persoalan banjir. Sebab, rumah pompa Gresikan Tambaksari memiliki peran strategis dalam mengelola air di wilayah tersebut guna membantu mengurangi mengatasi tantangan banjir.
Di sisi lain, Telah ada Reservoir Mbah Ratu, Rumah Pompa Air Baku Tambahan IPAM Karangpilang, dan Rehabilitasi Jaringan Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sepanjang 142 Kilometer. Peresmian itu secara serentak dilakukan di kantor Kecamatan Krembangan yang baru di Jalan Ikan Trowani Nomor 1 Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Selasa (30/1/2024).
Dengan adanya fasilitas ini, Wali Kota Eri berharap dapat lebih efektif dalam menangani curah hujan yang tinggi dan meminimalkan risiko banjir.
Pembangunan Infrastruktur Ditarget Rampung 2024
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, salah satu pengerjaan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini adalah penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. “Karena izin operasional RSUD Surabaya Timur mulai di tahun ini. Insya Allah di bulan Oktober sudah bisa mulai beroperasi,” ungkapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menyebut pembangunan RSUD Surabaya Timur dibangun guna memeratakan layanan kesehatan di Kota Surabaya.
“Selain 2 rumah sakit, yakni RSUD Dr. Soewandi dan BDH, RSUD Surabaya Timur ini juga akan menambah layanan kita pada pemerataan layanan kesehatan,” katanya.
Sementara itu, pembangunan Tunnel yang menghubungkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) di Kawasan Terminal Joyoboyo, juga ditarget rampung tahun 2024.
Pembangunan Tunnel ini adalah solusi permasalahan parkir kendaraan bermotor pengunjung KBS yang selama ini memakan badan jalan hingga menyebabkan kemacetan.
Sedangkan target lainnya adalah, pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) bagi seluruh wilayah Kota Surabaya. “Total pemasangan PJU baru di Surabaya sebanyak 7.586 titik dan saat ini sudah terpasang di 6.154 titik,” tutur Eri Cahyadi.
Penataan Kota Lama, Kawasan Kya – Kya hingga Ampel
Penataan kawasan Kota Tua, Kawasan Pecinan di Jalan Kembang Jepun Kya – Kya, Kota Lama Eropa di Jalan Garuda, hingga kawasan religi Ampel, dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk mendongkrak pamor Surabaya sebagai Kota Wisata.
Di Kota Lama kawasan wisata Eropa, dilakukan pemasangan stone block dan pengecatan bangunan – bangunan cagar budaya milik BUMN.
Sementara itu di kawasan Pecinan Kya-Kya dilakukan penataan kembali jaringan kabel listrik dari yang menjuntai di atas hingga terkesan semrawut, menjadi tertanam di bawah tanah.
Kawasan Perak Timur tak luput dari sentuhan penataan Pemkot Surabaya. Wali Kota Eri Cahyadi meminta Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya dan Camat Pabean Cantikan, agar melarang truk – truk parkir sembarangan di sekitar pergudangan Perak Timur.
“Jangan sampai ada truk yang parkir, kalau nggak ada pabriknya di situ jangan parkir di situ, dicarikan parkiran. Jangan lupa ditambah PJU (penerangan jalan umum) biar terang,” sebutnya.
Pendek kata setiap kawasan penting untuk program wisata kota, ditata ulang hingga layak dan nyaman digunakan sebagai tempat wisata kota Surabaya.
Revitalisasi Pasar Tingkatkan Ekonomi Rakyat
Tak ketinggalan dalam derap Pembangunan Kota Surabaya, adalah revitalisasi pasar tradisional. Ada 46 pasar dalam naungan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, yang dilakukan penyisiran dan didata, untuk disaring mana diantaranya yang akan dilakukan revitalisasi.
“Alhamdulilah kita menyerahkan penyertaan modal sebesar Rp9,9 miliar, juga ada pergantian ke PD Pasar sekitar Rp12 miliar sehingga total itu sebesar Rp21,9 miliar yang kita serahkan ke PD Pasar. Sekarang saya meminta daftar PD Pasar soal 46 (pasar) tadi, karena ada beberapa yang tidak menjadi pasar karena ada yang sudah menjadi jalan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi. (yok)