HukrimJateng Raya

Dandim 0733/KS Kolonel Inf Honi Havana Menyayangkan Aksi Brutal Para Pelajar SMKN 10

SEMARANG – HKNews.info : Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan ulah brutal beberapa pelajar dengan membawa sajam, para pelajar tersebut diketahui berasal dari SMKN 10 Semarang kemudian mendatangi SMKN 3 Semarang pada Kamis (8/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Aksi brutal mereka terekam cctv dan viral dimedia sosial.

Dari sekitar 30 pelajar yang terlibat dalam penyerangan di SMK Negeri 3 Semarang, empat di antaranya yang juga membawa senjata tajam (sajam) telah dibekuk polisi, Jumat (9/12/22).

Dalam aksi tersebut, mengakibatkan salah satu korban terkena libasan celurit di bahunya dan harus menerima 7 jahitan akibat luka itu. Waktu itu korban tengah menunggu driver ojol saat kejadian berlangsung.

Hal tersebut tentu membuat beberapa pihak geram, salah satunya Dandim 0733/KS Kolonel Inf Honi Havana yang langsung mengerahkan anggotanya untuk melakukan pembinaan kepada para pelajar tersebut dengan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Semarang.

Pada hari Jumat (9/12/22) Dandim 0733/KS memerintahkan Danramil 13 Smg/Selatan Mayor Inf Suryanta melaksanakan Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kepada Siswa dan Siswi SMKN 3 Semarang didampingi Kepala Sekolah dan Guru.

Dalam arahannya Dandim menegaskan bahwa jangan ada aksi balas dendam dari SMKN 3 ke SMKN 10, para Pelaku penyerangan sudah ditangani dengan baik oleh Polrestabes Semarang. Katanya, tidak boleh ada aksi-aksi mirip gangster seperti itu di Kota Semarang.

“Kodim akan mendukung Polrestabes Semarang untuk mencegah aksi-aksi kekerasan oleh pelajar, pemuda dan lainnya. Tawuran, kroyokan dan aksi kekerasan tawuran adalah tanda krisis budi pekerti. Siswa harus fokus pada tugasnya belajar dan melatih budi pekerti yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila,” tegas Dandim.

Rencananya Kolonel Inf Honi pada Senin (12/12/22) akan langsung datang ke SMKN 3 Semarang dan SMKN 10 untuk secara langsung memberikan pembinaan kepada para pelajar. Ia berpesan supaya hal semacam ini tidak terjadi lagi, harus ada perbaikan budi pekerti. (had/akh).

Related Articles

Back to top button