Viral Pemuda Disabilitas Belum Dapat Vaksin, Kapolres Demak Respon Cepat
Datangi Rumah Jauhari, Beri Vaksin Covid-19 dan Tali Asih
DEMAK – HKNews.info – Video seorang pemuda penyandang disabilitas mendadak viral di media sosial karena belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Diketahui pemuda tersebut bernama Johari Firdaus (22), warga Dukuh Kripik, Desa Tridonorejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, mengeluh belum di vaksin lantaran tidak dapat berjalan akibat masih adanya sambungan pen di kakinya.
Viralnya video tersebut langsung direspon cepat oleh Kapolres Demak Budi Adhy Buono mendatangi rumah Johari Firdaus dengan memberikan vaksin Covid-19 sekaligus tali asih kepada keluarganya.
“Diketahui saudara Johari Firdaus ini mengalami kecelakaan Lalulintas pada Tahun 2016 yang menyebabkan kakinya patah sehingga harus di pen agar tulang dapat kembali normal,” ujar AKBP Budi, Sabtu (12/3/2022).
Lanjutnya, dikarenakan keluarga Johari tidak mampu untuk membiayai pengobatanya, terpaksa keluarga membiarkan pen sambungan tulang masih menancap di kaki Johari hingga sampai sekarang ini.
“Kami merespon baik permintaan saudara Johari untuk di vaksin Covid-19. Kami juga peduli dengan kondisinya dan akan membantu biaya pengobatan kakinya. Semoga yang kami lakukan dapat meringankan beban hidupnya,” ungkap Kapolres Demak.
Selain peduli warga yang sakit, Polres Demak juga lakukan inovasi pelaksanaan percepatan vaksinasi Covid-19 bersamaan dengan pembagian bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako.
Hal itu dilakukan dalam upaya menarik minat masyarakat untuk mengikuti percepatan program vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama, dosis kedua maupun dosis ketiga atau booster di Kabupaten Demak.
Budi mengatakan, dengan dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 bersamaan dengan pembagian Bansos dirasa cukup efektif dan efisien. Yakni masyarakat bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus dalam satu kegiatan, yakni mendapatkan vaksin dan mendapatkan Bansos paket sembako.
“Program ini adalah perintah langsung dari Kapolri, yang mana menjelang ramadhan masyarakat harus betul-betul melaksanakan vaksinasi dengan baik. Harapannya, pemberian dosis ketiga ini dapat dioptimalkan karena menjadi kunci untuk mencegah terjadinya peningkatan laju pertumbuhan Covid-19,” terangnya.
Memang, diakui Budi, pihaknya telah memikirkan dan merancang bagaimana caranya agar masyarakat baik dari kelompok maupun individu dengan sukarela bersedia divaksin. Hingga akhirnya dapat dilaksanakan melalui dua kegiatan yang dijadikan satu pelaksanaan.
“Dan itu sebenarnya tidak mudah, karena kami harus dapat memetakan warga yang datang di acara tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian vaksin dan pemberian bansos. Semoga mereka para peserta vaksin Covid-19 semakin sehat dan beban berat bisa sedikit tertolong oleh bansos yang kami berikan,” pungkasnya. (had).