‘Menyulap’ Bukit Tandus Singojuruh Jadi Kebun Durian Varietas Unggulan
KDS Sebuah Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat di Masa Pandemi Covid-19
Inovasi sang putra daerah yang tidak hanya sukses berkarya di kota besar seperti Surabaya, namun begitu ‘pulang kampung’ ke Singojuruh – Banyuwangi, sepasang ‘tangan dingin’ Cayat pun berhasil mengubah bukit tandus di belakang rumahnya menjadi kebun durian varietas unggulan yang langsung terserap pasar.
BANYUWANGI – HKNews.info : Hanya butuh waktu 3 tahun Cayat berhasil membuktikan pengolahan lahan perbukitan gersang berbatuan menjadi lahan produktif, hingga pohon – pohon Durian Montong nya berbuah dengan empat varietas baru, yakni Durian Montong Kanif, Durian Montong Musang King, Durian Montong Bawor, dan Durian Montong Merah. Hingga kebunnya kini diberi nama KDS (Kebun Duren Singojuruh), yang dilaunching hari Minggu, 25 Desember 2021, bersamaan dibukanya warung kopi di lahan perkebunan.
“Tidak hanya itu pak, kami juga menanam pohon buah lain seperti Jambu Deli Madu, Alpukat Aligator dan Miki, serta pohon buah Mangga, semuanya dalam kondisi subur dan menunggu panen,” ucap Taufik, pengelola kebun milik Cayat, ini seolah membuktikan bahwa lahan bukit yang dulu tandus berbatuan kini berhasil diolah menjadi lahan produktif. Taufik pula yang melakukan eksperimen dengan bibit – bibit pilihan, serta perawatan dan pemupukan yang intensif hingga berbuah.
Launching KDS digelar di atas bukit perkebunan yang teduh, agar pengunjung menyaksikan langsung buah – buah durian yang siap dipanen dari pohon – pohonnya. Hadir dalam acara tersebut, Lurah Singojuruh Suharto, Camat Singojuruh Bambang Santoso, serta Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara, SE.
Dalam sambutannya, Lurah Singojuruh, Suharto, yang nota bene kerabat dekat Cayat, bersyukur dengan adanya kebun duren Singojuruh ini bisa menjadi produk unggulan daerah dari sektor pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), sekaligus menambah destinasi wisata daerah khususnya di Desa Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.
“Inilah juga sebagai pemulihan ekonomi rakyat setelah dilanda pandemi Covid-19. Semoga KDS menjadi inspirasi desa – desa lainnya di Banyuwangi, sehingga mampu memulihkan ekonomi rakyat pasca pandemi, sebagaimana diamanahkan Bapak Presiden RI bahwa dalam melakukan tolok ukur adalah ekonomi,” katanya.
Inspirasi dan inovasi dari pemilik tanah ini, lanjut Lurah Suharto, sehingga mampu mewujudkan lahan gersang menjadi lahan subur yang produktif hingga menghasilkan suatu produk buah durian unggulan, patut didukung bersama.
“Karena semua orang di desa kami ini tahu bahwa tanah perbukitan ini awalnya gersang berbatuan, hingga sempat tidak percaya bila ditanami durian itu akan tumbuh dengan subur. Namun ternyata dalam tempo hanya tiga tahun pohon – pohon durian yang ditanam di sini sudah berbuah besar – besar dan unggulan. Inilah bentuk bagaimana pemerintah desa mengoptimalkan sektor ekonomi mikro, dan memberdayakan masyarakat,” tambahnya.
Begitu juga Camat Singojuruh, Bambang Santoso, berharap kedepan tumbuh KDS – KDS yang lain di wilayah Kecamatan Singojuruh, sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Sedangkan Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, SE, mengapresiasi munculnya sebuah tempat wisata baru di Singojuruh dengan variasi yang juga baru. Inilah upaya bagaimana menggali potensi yang ada, dari sektor SDM, alamnya, serta produk unggulannya, tinggal bagaimana kita sebagai aparatur pemerintahan mendukung agar hal ini bisa hidup dan menghidupi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi.
“Jadi saya selaku Ketua DPRD Banyuwangi mengapresiasi tumbuhnya masyarakat yang sudah ada inisiatif untuk menggerakkan potensi – potensi yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Semoga ke depan menjadi jujugan baru bagi masyarakat dalam rangka berwisata maupun berkuliner buah – buahan di Kabupaten Banyuwangi,” tuturnya.
Dalam tempo singkat buah durian produksi KDS dikenal masyarakat utamanya kalangan menengah – atas, hingga KDS kerepotan memenuhi permintaan pasar. Tak heran bila KDS secepat itu menjalin kerja sama dengan pihak perhotelan untuk melayani tamu – tamu yang ingin mencicipi durian khas produksi KDS. Dengan pemilihan bibit yang cermat serta perawatan intensif, menjadikan bisnis buah durian menjanjikan keuntungan berlimpah.
“Karena itu, saya selaku pemilik KDS ingin merangkul semua petani durian di Singojuruh, dan meningkatkan sumber daya manusia kita untuk mengolah lahan dari kondisinya yang gersang yang sebelumnya tidak ada petani bersedia bercocok tanam durian, tapi di sini saya buktikan bahwa durian bisa tumbuh dengan subur dan hasil produksi buahnya maksimal,” tutur Cayat.
Satu hal yang pasti adalah, Cayat bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat di desanya, Desa Singojuruh. “Mudah – mudahan ini bisa memberikan manfaat yang baik bagi perekonomian Singojuruh,” pungkas Cayat, dengan bijak. (yok)