Derap Perwira

Tangkal Paham Radikalisme ISIS, Quick Wins Polda Jateng Gandeng Ponpes Darul Ulum Kabupaten Batang

Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zainul Iroqi

BATANG – HKNews.info – Tim Quick Wins Polda Jateng bekerjasama dengan Ponpes Darul Ulum Batang mengawali langkah, menjalin kerjasama di beberapa Pondok Pesantren guna menekan penyebaran paham radikal ISIS di wilayah Jawa Tengah.

Dalam kegiatan sambang Pondok Pesantren Darul Ulum Batang, Rabu (23/6/2020) diikuti oleh jajaran Polda Jateng serta Polres Batang.

Turut hadir dalam kegiatan Program Quick Wind Polda Jateng Tangkal Radikalisme ISIS  antara lain

Kasubid Penmas AKBP Drh. FDH. Priyono Teguh Widyatmoko, S.H, Kaur Penum Kompol Miftahul Ulum, Kasat Intelkam Polres Batang Iptu Kurnia Taufik, Kasat Binmas AKP Ahmad Almunasifi, SH, Paur Subag Humas Aiptu Joni Nurcahyadi,  Kanit Bintibmas Iptu Siswanto serta Santriwan Ponpes Darul Ulum Batang.

Para santri Ponpes Darul Ulum Batang, saat mengikuti acara Quick Wins Polda Jateng

Ponpes Darul Ulum yang berada di Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang ini adalah Ponpes dibawah naungan  Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zainul Iroqi yang sekaligus merangkap sebagai Pimpinan Ponpes.

“Insyaallah Kelompok Radikal Tidak akan masuk ke Ponpes Kami, karena Ponpes kami adalah NU Nusantara, kami akan selalu membantu pemerintah Indonesia,” jelas Zainul.

Paham radikalisme menurut KH. Zainul Iroqi ada beberapa faktor, yang pertama pemahaman agama yang kurang dan hanya mengambil ayat ayat Alquran yang sesuai dengan tujuannya terutama permasalahan jihat peperangan dan dangkal agama.

Yang kedua faktor transnasional tokoh agama berhubungan dengan luar negeri dan ajarannya nya dibawa kesini, dan faktor ketiga sangat kelihatan sekali di Indonesia yaitu kelompok keturunan garis keras yang dulu bersembunyi di Timur Tengah kembali ke Indonesia dengan membentuk kelompok-kelompok garis keras dan eksis di Indonesia, karena Indonesia tempat yang subur dan aktif di kampus kampus karena setelah pulang dari Timur Tengah mereka jadi dosen dan guru di tempat pendidikan di Indonesia.

“Saya akan memperbaiki dengan memberikan pemahaman yang baik karena merubah pola pikir yang sudah Radikal itu perlu waktu” lanjut Zainul

Pergerakan kelompok radikal tersebut dinilai sangat terstruktur dan masif melalui media sosial dan itu yang sangat berbahaya karena pengaruh yang di sebarkan mereka menggunakan media sosial dan posting – posting terkait jihad.

“Ini yang sangat berbahaya dan yang saya sesalkan, negara sedikit lengah dan tidak mengurusi masalah agama di Indonesia dan itu yang mereka jadikan celah untuk memberi pengaruh kepada masyarakat” ungkapnya.

Sementara itu Kasubid Penmas AKBP  Priyono Teguh Widyatmoko berharap agar para santri dapat bersatu padu dalam membatu pemerintah dalam menangkal aliran radikalisme.

“Ditengah Pandemi COVID-19 ini kami mengharapkan kepada para santriwan dan santriwati membantu pemerintah Indonesia dengan bersatu padu dengan belajar dengan baik sesuai dengan ajaran agama sesuai dengan Al-Qur’an dan Al Hadis yang diajarkan oleh para Kyai dan Ustadz yang ada di Ponpes Darul Ulum guna menekan bahaya paham radikalisme ISIS, itu sudah membantu kami dalam menangkal berkembangnya paham Radikalisme ISIS di Indonesia,” jelas Kasubid Penmas AKBP Priyono Teguh Widyatmoko.(had).

Related Articles

Back to top button