BudayaHalo Surabaya

Sentra PKL Dukung Paket Wisata

19 Okt - Sidak sentra PKLSurabaya, HKNews.info : Puluhan sentra PKL (Pedagang Kaki Lima) di Surabaya, telah dikemas menjadi bagian dari paket wisata di Kota Pahlawan ini. Seperti dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kota Surabaya, Hadi Mulyono, bahwa dinasnya menggagas sentra PKL sebagai bagian paket pariwisata. Konsepnya, tamu-tamu yang datang berkunjung ke Surabaya, akan diarahkan untuk berkunjung ke sentra PKL dan menikmati sajiannya.

“Kami inginnya sentra PKL ini menjadi bagian paket pariwisata. Setiap ada kunjungan tamu, wajib untuk datang ke sentra PKL dan menikmati sajiannya. Tentunya tidak hanya makanannya yang enak dan higienis, tapi juga kesehatan dan kebersihannya terjamin,” tegas Hadi Mulyono.

Konsep paket wisata sentra PKL ini, katanya, sudah dijalankan Dinkop UKM yang bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan yang punya sentra PKL. Ke depan, konsep ini juga harus dijalankan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), serta SKPD lainnya.

“Kita sudah siapkan dengan dinas lain. Semuanya sudah biasa kerja bareng dengan mengambil peran sesuai Tupoksi masing-masing. Tetapi kewenangan pembinaan di Dinas Koperasi dan UKM,” sambungnya.

Hadi menyebut, Dinkop dan UKM telah menyiapkan beberapa sentra PKL di setiap kawasan di Surabaya. Dia mencontohkan, di kawasan Surabaya Utara, sentra PKL nya ada di depannya gedung Bank Indonesia. Kemudian di Surabaya Pusat ada di Taman Bungkul. Lalu di Selatan ada di kawasan Siwalankerto, Jambangan dan Dukuh Menanggal. Setiap sentra PKL di setiap kawasan tersebut memiliki kuliner unggulan masing-masing. “Semisal di Utara ada soto bebek, di pusat ada rawon. Di Siwalankerto ada mie. Memang lebih khusus ke kuliner, kita padukan dengan produk kelurahan. Di setiap sentra kami siapkan koperasi yang menampung produk kreasi warga,” katanya.

Saat sidak di sentra PKL Siwalankerto, Hadi Mulyono yang didampingi Camat Wonocolo, Dodot Waluyo, dan Lurah Siwalankerto, Rury Damayanti, melongok sampai ke fasilitas toilet untuk memeriksa kebersihannya. Di sini banyak pengunjungnya dari kalangan mahasiswa dan karyawan Universitas Kristen Petra, yang lokasinya dekat.

“Menurut saya pengelolaan sentra PKL di sini sudah bagus. Kebersihannya terjaga. Dan menu yang dijual juga terjangkau harganya. Repotnya kalau pas lagi ramai, saya kesulitan nyari kursi kosong. Tetapi intinya pelayanannya memuaskan,” ujar Tulus Tri Hatmoko, karyawan UK Petra.

Salah satu pedagang di sentra Siwalankerto, Harno mengatakan, “Pernah saya sehari pendapatan kotor mencapai Rp 2 juta. Tapi kalau kampus libur ya sepi.”

Camat Wonocolo, Dodot Wahluyo mengatakan, konsep awal sentra PKL Siwalankerto sebenarnya untuk penataan wilayah. Yakni memindahkan PKL di seberang jalan ke belakang kantor kelurahan, sehingga, jalan di depan kampus tidak macet.

Terkait keberadaan sentra Usaha Kecil Menengah di Surabaya, hingga per Oktober 2015 ini sudah ada 48 sentra UKM yang dibangun Pemkot Surabaya. Jumlah itu masih akan terus bertambah. Dinkop UKM kini tengah membanguj tiga sentra UKM baru di Mulyorejo, Bratang Binangun dan di Dharmahusada. “Insha Allah pada akhir tahun sudah 50 sentra UKM,” tutur Hadi Mulyono. (yok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button