Jateng Raya

Satpol PP Kota Semarang Tertibkan Pedagang Barang Bekas Sekitar Kota Lama Semarang

SEMARANG – HKNews.info : Penertiban Pedagang barang-barang bekas di Jl. Sendowo (komplek Kota Lama) Semarang yang menempati lahan tidak semestinya ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Senin (11/10/2021).

Penertiban yang diawarnai cek cok adu mulut antara pedagang dengan petugas Satpol PP tak dapat dihindari karena protes para pedagang yang tak terima dan menolak ditertibkan.

Tak kurang dari 40 pedagang yang menempati lahan larangan tersebut terpaksa dibongkar petugas pol PP dan menyita beberapa dagangan serta peralatan pendukung lainnya, seperti meja, kursi dan tenda.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto yang langsung memimpin anggotanya dalam penertiban tersebut beralasan karena semakin banyak dan menjamurnya pedagang menggelar dagangannya sehingga terlihat kumuh dan mengganggu kenyamanan wisata Kota Lama.

“Ini kan daerah larangan untuk menggelar dagangan. Saya dapat perintah dari Walikota Semarang untuk dicek. Setelah saya cek ternyata memang jumlah pedagang menjamur luar biasa. Saya tadi langsung memberitahu ketua pedagang, bahwa ini kawasan wisata,” kata Fajar.

Dengan adanya penegasan kawasan wisata ini kata dia, seseorang tak bisa sesuka hati berdagang di kawasan itu.

“Untuk mencegah menjamur nya pedagang, dua hari sekali kami akan patroli di wilayah ini,” jelasnya.

Fajar menuturkan beberapa tahun silam, pihaknya telah menertibkan pedagang di kawasan itu dan memindahkannya ke suatu tempat namun mereka malah kembali ke tempat itu lagi.

“Sudah pernah saya tertibkan dan malah mbalik lagi. Ini parah sekali. Kami engga mau kawasan wisata jadi kumuh,” tegas Fajar.

Salah satu pedagang barang bekas yang ditemui awak media, mengaku sebenarnya mengetahui bahwa kawasan disitu larangan untuk menggelar dagangan. Namun kawasan itu menjadi pilihan karena merupakan tempat yang tepat agar dagangannya laku terjual.

“Ya tahu kalau sini daerah larangan dagang. Dulu pernah dipindah ke Genuk tapi ternyata tempat itu sudah ada yang memiliki akhirnya kembali lagi ke sini,” katanya.

Dengan kondisi itu, kata dia, ia dan beberapa pedagang lain kembali ke tempat itu demi menyambung hidup.

“Kalau emang engga boleh jualan disini, ya berilah kami tempat yang layak,” harapnya. (had).

Related Articles

Back to top button