Jatim

Dinas Pertanian Jatim Genjot Produk Komoditi Rempah – Rempah

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo

SURABAYA – HKNews.info : Melihat betapa pentingnya produk rempah – rempah bagi ketahanan kesehatan masyarakat, di sisi lain kian terbukanya pangsa ekspor bagi komoditi ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, kini berupaya meningkatkan hasil panen rempah – rempah, baik dari sisi kwalitas maupun kwantitas.

Sasaran utama Distan Jatim kali ini adalah produksi jahe dan kunyit, menyusul program menuju swasembada bawang putih yang telah dicanangkan lebih dulu.

Meningkatnya hasil panen jahe dan kunyit dari Jawa Timur, yang melebihi kebutuhan dalam negeri, sangat berpotensi untuk menggenjot nilai ekspor ke beberapa negara.

Rempah – Rempah Asli Indonesia

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan target ekspor Jatim Tahun 2020 untuk jahe adalah 745 ton sedangkan kunyit 5.652 ton.

“Untuk meningkatkan produksi tersebut kita melakukan Pembinaan dengan penyusunan SOP budidaya Jahe dan Kunyit, serta melakukan Pelatihan Melalui SL GAP (Sekolah Lapang Good Agricultural Practice) serta meregistrasi kebun,” kata Hadi, Senin (9/3/2020).

Hadi mencontohkan, selama tiga tahun terakhir (2017-2019) Pemprov Jatim telah menyelenggarakan SL GAP kepada 10 kelompok tani.

Pada tahun 2017 Distan Jatim menyelenggarakan SL GAP di lima daerah yaitu Malang, Tulungagung, dan Lumajang dengan komoditas Jahe Gajah, serta di Sumenep dengan komoditas Jahe Merah.

Lalu pada tahun 2018 Distan Jatim menyelenggarakan SL GAP di empat daerah yaitu Bondowoso, Magetan, Bangkalan, dan Trenggalek dengan Jahe.

Dan di tahun 2019 di dua daerah yaitu Blitar dan Mojokerto dengan komoditas Jahe Gajah.

“Pada tahun 2019 kita menyelenggarakan registrasi lahan kebun Jahe di Trenggalek seluas 7,43 hektar. Kalau untuk Kunyit kita meregistrasi di Kediri seluas 65,15 hektar,” ungkapnya.

Sebelum itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menambah perluasan lahan tanam bawang putih untuk mencapai swasembada..”Di Jatim ada potensi perluasan lahan seluas 8.651 hektare, lokasinya tersebar di Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Lumajang, Kota Batu, Mojokerto serta Magetan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo.

Tahun ini, lanjut Hadi, perluasan lahan rencananya dilakukan di Banyuwangi seluas 170 hektare, Malang 250 hektare, Probolinggo 75 hektare, Batu 50 hektare, Bondowoso 1.000 hektare dan Probolinggo 1 hektare. Adapun varietas bawang yang akan ditanam dan dikembangkan di wilayah perluasan lahan itu masing-masing varietas Lumbu Hijau, varietas Lumbu Kuning dan varietas Temanggung.

Sementara itu, sasaran produksi tanaman bawang putih di Jawa Timur tahun ini ditargetkan bisa mencapai 8.211 ton, atau meningkat dibandingkan realisasi produksi 2019 yang hanya 6.935 ton. “Tingkat konsumsi bawang putih di Jatim cukup tinggi, yakni mencapai 62.880 ton, artinya masih defisit 55.927 ton,” tutur Hadi. (her)

Related Articles

Back to top button