SEMARANG – HKNews.info : Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Semarang, Hasan Toha Putra, mengaku kesal mengetahui namanya disebut – sebut di medsos (media sosial, Red) sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan – kegiatan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
Hingga pada kesempatan bertemu awak media di Auditorium Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unisula), Jl. Kaligawe Raya No.KM. 4, Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Rabu (04/9), Hasan Toha Putra mengungkapkan kegusarannya.
“Dengan tegas saya katakan jika ada yang menuduh keterlibatan saya dengan mendanai kegiatan – kegiatan Hizbut Tahrir di Kota Semarang, itu adalah fitnah besar,” ucap Hasan, usai memberikan pembekalan Wawasan Kebangsaaan kepada para mahasiswa baru Unisula.
Pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku dan toko buku Agama Islam, Semarang, ini sekaligus memberikan pernyataan sikap dan secara tegas menyebut isu tersebut adalah fitnah yang sengaja ditujukan pada diriNya. Bahkan Toha Putra menolak dan menentang paham radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.
Pihaknya mengaku tetap berkomitmen mendukung Pemerintah, TNI dan Polri dalam menanggulangi dan memberantas setiap gerakan dan organisasi radikalisme di seluruh pelosok negeri.
Menurutnya, persoalan yang mendasar dan mendesak yang harus segera diselesaikan adalah mengikis habis rasa saling mencurigai antar sesama, sebab dari rasa saling mencurigai inilah kemudian memunculkan bibit – bibit perselisihan.
“Satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengenal atau ta’aruf,” katanya dengan bijak. Hadir dalam acara pembekalan wawasan Kebangsaan, Wakil Gubernur Jawa Tengah H.Taj Yasin Maemun, Kesdam IV Diponegoro Kolonel Infantri Jayani Istimed, Polda Jateng yang di wakili oleh AKBP Priyono dan Wakil Rektor 1 (Satu) Drs. Bejo Santoso.
Hasan Toha Putra patut gusar, karena isu santer yang beredar di dunia maya dan medsos belakangan ini menerpanya, menyebut – nyebut dia diduga terlibat dalam pendanaan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi politik yang hendak mengganti dasar negara Indonesia menjadi khilafah. Banyak kegiatan-kegiatan Hizbut Tahrir Kota Semarang yang diduga didanai oleh Hasan Toha Putra. (wib)