Halo SurabayaHeadline

Rapat Paripurna DPRD Surabaya Sepakati Raperda APBD 2026, Meski Tanpa Nuansa Perjuangan di Hari Pahlawan 

SURABAYA — HKNews.info : Rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya, Senin (10/11/2025) , di Ruang Rapat Utama lt.3 Gedung DPRD Kota Surabaya, dengan agenda Penetapan Rancangan Berita Acara Persetujuan Bersama DPRD dan Wali Kota Surabaya terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun Anggaran 2026, sempat diwarnai interupsi.

Interupsi dilakukan oleh H. Luthfiyah, S.Psi, Wakil Ketua Fraksi Gerindra, yang menyoroti potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang dinilai masih belum dioptimalkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

“Kami hanya ingin mengingatkan bahwa potensi pendapatan Kota Surabaya ini masih banyak, seperti di Hi-Tech Mall, Kenjeran, dan lain sebagainya. Mari kita optimalkan agar Surabaya semakin maju dan tidak memiliki utang,” ujar Luthfiyah.

Ia juga menyoroti soal izin PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) yang disebutnya sempat ditunda, padahal memiliki potensi besar dalam menambah pendapatan kota. Menurutnya, kebijakan tersebut berdampak pada masyarakat, terutama warga lanjut usia yang ingin memanfaatkan rumah kosongnya untuk usaha kos. “PBG ini jangan dipending, karena ini adalah bisnis masyarakat dan sumber pendapatan bagi kota,” tegasnya.

Rapat berlangsung dalam suasana cukup hangat, meski segenap fraksi hanya menyampaikan pandangan masing – masing secara aklamasi tanpa membacakan naskah pandangan fraksi. Hanya saja, tidak tampak nuansa Hari Pahlawan di Rapat Paripurna yang dilaksanakan tepat di peringatan Hari Pahlawan ini, meski semangat juang masih terasa. Para peserta rapat rata – rata tampil secara resmi tanpa busana pejuang.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono ini dilaksanakan pukul 11.15 Wib (lebih awal dari jadwal yang diagendakan, yakni pukul 12.00 Wib), dihadiri  oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan BUMD, seluruh anggota dewan, serta awak media.

Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam pembahasan APBD 2026. Ia menilai seluruh tahapan berjalan lancar sesuai jadwal. “Rangkaian pembahasan berlangsung baik dan sesuai timeline penetapan APBD 2026. Kami percaya program-program yang disusun akan terserap maksimal untuk kepentingan warga,” ujar Adi.

Sementara itu, menanggapi interupsi dari Fraksi Gerindra, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa orientasi pemerintah kota bukan hanya mengejar pendapatan, tetapi juga menumbuhkan ekonomi kreatif dan mengurangi pengangguran. Ia mencontohkan pemanfaatan Hi-Tech Mall yang kini digunakan sebagai ruang kerja bagi anak muda Surabaya.

“Kami tidak berpikir Hi-Tech Mall sebagai sumber PAD, tapi sebagai tempat menggerakkan kreativitas anak muda. Kami berikan kesempatan, bahkan dalam enam bulan sampai satu tahun kami gratiskan,” jelas Eri.

Namun, ia juga menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi aset-aset kota yang transparan dan terbuka untuk masyarakat. “Kami akan membuka data aset agar publik tahu mana yang bisa dimanfaatkan untuk disewa atau dikelola. Dengan begitu, PAD meningkat tanpa mengorbankan kesejahteraan warga,” ujarnya.

Sedangkan terkait usulan anggota dewan mengenai pokok-pokok pikiran (Pokir), Eri menegaskan bahwa seluruh Pokir harus selaras dengan visi dan misi RPJMD Kota Surabaya serta skala prioritas pembangunan. “Pokir yang ditetapkan melalui paripurna akan kami masukkan ke dalam anggaran setelah disesuaikan dengan prioritas kota,” katanya.

Rapat paripurna diakhiri dengan penandatanganan persetujuan bersama antara DPRD dan Wali Kota Surabaya. Dalam sambutannya, Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan tinggi kepada seluruh pimpinan dan anggota dewan atas kerja sama yang solid. “Hari ini waktunya kita bergandengan tangan. APBD 2026 tidak akan sempurna tanpa kolaborasi antara pemerintah kota dan DPRD. Pemerintah daerah yang baik adalah yang bekerja bersama demi warganya,” ujarnya.

Selanjutnya, Raperda APBD 2026 yang telah disepakati akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dievaluasi sebelum resmi ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. Eri berharap, APBD 2026 dapat menjadi instrumen nyata untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga Surabaya. “Semoga apa yang kita tetapkan hari ini menjadi amal jariah bagi kita semua,” pungkasnya. (yok)

Related Articles

Back to top button