Adventorial

Kiprah Bangga Surabaya Peduli Mengabdi Untuk  Kemanusiaan

Bulan Oktober 2021 menjadi awal lahirnya Bangga Surabaya Peduli (BSP). Yakni, sebuah perkumpulan yang seluruh pengurusnya merupakan pensiunan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Meski baru sekitar dua bulan berdiri, BSP yang dibentuk atas latarbelakang sosial dan kemanusiaan, rupanya sudah menunjukkan kiprahnya di tengah masyarakat.

 

Tepat di hari Sabtu 4 Desember 2021, bencana alam erupsi Gunung Semeru melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Bangga Surabaya Peduli pun langsung merespons cepat peristiwa itu dengan mendirikan posko bersama pemkot dan mengirimkan bantuan tahap pertama ke lokasi bencana, Minggu (5/12/2021).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bangga dan mengucapkan berterima kasih kepada seluruh jajaran pengurus Bangga Surabaya Peduli. Sebab, meski para pengurusnya sudah purna tugas, tetapi mereka tetap rela mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat melalui jalur yang berbeda, yaitu kemanusiaan dan sosial.

“Saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh pengurus Bangga Surabaya Peduli. Njenengan (anda) adalah orang-orang yang hebat, orang-orang yang memberikan contoh kepada kami di Pemkot Surabaya. Meski njenengan sudah purna tugas, tetapi masih tetap mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat,” kata Wali Kota Eri.

Bagi dia, ini menunjukkan bahwa jajaran Pemkot Surabaya baik yang sudah pensiun maupun masih bertugas, memiliki kesinambungan dan kebersamaan. Dia meyakini, rasa batin dan gotong-royong ini akan terus berlanjut dan tentu makin menambah kekuatan Pemkot Surabaya. “Dan saya bangga betul, seluruh warga Surabaya juga selalu menunjukkan gotong-royongnya dan tidak pernah lelah memberikan bantuan kepada saudara-saudara yang mengalami musibah,” tuturnya.

Pengangkutan barang – barang bantuan di halaman Balai Kota Surabaya siap diberangkatkan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru

Ketua Bangga Surabaya Peduli, dr Mukhlas Udin menerangkan, sebetulnya BSP dibentuk karena dilatarbelakangi keprihatinan dari para ASN dan mantan pejabat Pemkot Surabaya terhadap penderitaan yang dialami masyarakat. Baik itu akibat dari bencana alam maupun kemiskinan yang secara struktural masih ada di tengah masyarakat. “Nah, karena untuk memudahkan menyalurkan bantuan bagi mereka, maka didirikanlah suatu perkumpulan yang luwes,” kata dr Mukhlas.

Mengapa kok dikatakan luwes? dr Mukhlas menjelaskan, karena dengan perkumpulan yang demikian, maka ketika dibutuhkan bisa langsung membantu siapa saja. Tak terkecuali masyarakat di luar Kota Surabaya yang sedang tertimpa musibah bencana alam seperti baru ini terjadi di Kabupaten Lumajang. “BSP baru berdiri ini sudah dicoba oleh Allah SWT dengan peristiwa erupsi Gunung Semeru. Dalam waktu singkat, begitu hari Sabtu Gunung Semeru erupsi, Minggu kita kirimkan bantuan ke sana dan mendirikan posko,” ungkap dia.

Dalam perkumpulan ini, tak hanya diisi oleh mantan para pejabat di lingkup Pemkot Surabaya. Namun, ada pula beberapa pejabat yang masih aktif dan turut andil tetapi sebagai individu. Misalnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, dan para asisten pemkot yang menjadi bagian dari BSP. “Termasuk Pak Eri Cahyadi, ada di Bangga Surabaya Peduli, tetapi selaku individu bukan sebagai wali kota,” terang dr Mukhlas.

Di sisi lain, dalam keadaan tidak ada bencana, Bangga Surabaya Peduli juga fokus membantu dalam beberapa bidang lain. Misalnya, membantu dalam pemberdayan kerja masyarakat, bidang kesehatan hingga pemberian beasiswa bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang memiliki semangat belajar tinggi.

Bantuan yang dihimpun melalui Bangga Surabaya Peduli, tak hanya berasal dari para donator atau masyarakat. tetapi, juga berasal dari para ASN Pemkot Surabaya yang setiap bulannya menyisihkan 2,5 gaji untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. “Alhamdulilah, setiap bulannya para ASN Pemkot Surabaya menyisihkan 2,5 persen. Itu sebagian ada yang ditransfer langsung ke rekening Bangga Surabaya Peduli atau cashless,” ungkapnya.

Juru Bicara Bangga Surabaya Peduli, Hari Cahyono juga menyatakan hal yang sama. Menurut dia, BSP memang lebih difokuskan untuk membantu permasalahan sosial, pendidikan dan kesehatan. Bahkan ke depan, BSP juga berencana membantu dalam hal pemberdayaan ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kita ini orang-orang yang sudah pensiun ingin mengabdikan diri dalam bentuk yang lain, yaitu kemanusiaan. Kebanyakan para pengurus BSP, beliau-beliaunya pernah menjabat di pemkot. Ada sebanyak 19 pengurus, mulai Ketua, Sekretaris, Bidang Pendistribusian dan sebagainya,” kata Hari.

Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya itu memastikan, bahwa BSP tak hanya hadir untuk membantu masyarakat Surabaya yang membutuhkan. Tetapi, esensi berdirinya BSP sendiri adalah untuk kemaslahatan umat manusia. Makanya ketika terjadi bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, pihaknya bersama Pemkot Surabaya langsung merespons cepat dengan mengirimkan bantuan ke sana. “Jadi tidak hanya untuk Surabaya, tetapi untuk kemaslahatan umat manusia. Di luar Surabaya pun seperti bencana kita juga membantu ke sana. Jadi kita peduli dengan sesama tentunya,” ujarnya.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang memiliki rezeki lebih, dapat membantu warga yang sedang tertimpa musibah seperti korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Bantuan tersebut, dapat disalurkan melalui Posko Bangga Surabaya Peduli di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya. Apabila donasi berupa uang, masyarakat juga bisa menyalurkannya langsung melalui rekening Bank Jatim di nomor 0013444439 atas nama Bangga Surabaya Peduli.

“Kita juga mengajak masyarakat yang punya rezeki lebih dapat bersama-sama membantu mereka yang sedang terkena musibah. Kita pastikan transparan, karena kita juga laporan ke wali kota dan semua itu tercatat. Seperti rencana Sabtu (18/12/2021) itu kita kirim lagi bantuan tahap ketiga ke Lumajang, nanti bentuk bantuannya apa saja yang dikirim semuanya tercatat,” ungkap dia.

Setidaknya, Bangga Surabaya Peduli sudah menyalurkan dua kali bantuan untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Dan rencananya, bantuan tahap tiga ke Lumajang, akan dikirimkan pada Sabtu (18/12/2021). Sementara bantuan tahap pertama untuk warga terdampak erupsi di Kabupaten Malang, dikirim pada Rabu (15/12/2021). Bantuan yang dikirimkan pun terdiri dari berbagai jenis kebutuhan. Mulai dari matras, sarung, mie instan, biskuit, beras, selimut, susu, popok bayi, pembalut, pakaian, masker hingga beragam jenis mainan sebagai upaya trauma healing anak-anak di sana.

Dalam hal kebutuhan bantuan, Hari menyatakan, bahwa Bangga Surabaya Peduli juga selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Artinya, bantuan yang akan disalurkan ke lokasi bencana, benar-benar sedang dibutuhkan di sana. “Jadi jangan sampai warga Surabaya memberikan bantuan, lalu sampai di angsana kemudian mubazir. Mudah-mudahan bencana ini segera berakhir dan masyarakat di sana bisa beraktivitas seperti semula,” imbuhnya.

Tak hanya fokus menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi di luar daerah Surabaya. Namun, Bangga Surabaya Peduli bersama pemkot juga tengah fokus menyelesaikan permasalahan sosial di Kota Surabaya. Dan yang pasti, setiap akan memberikan intervensi kepada masyarakat, BSP memastikan tetap berkoordinasi dengan pemkot baik terkait data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun verifikasi calon penerima bantuan.

“Jadi masyarakat tidak serta merta langsung kita bantu, ada verifikasinya. Kita tetap bergandengan tangan, bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Nah, kalau sudah diverifikasi pemkot, nanti data itu diberikan ke Bangga Surabaya Peduli. Kalau sudah diberikan ke kita, otomatis nanti kita bantu,” pungkasnya. (Adv)

Related Articles

Back to top button