Headline

Lantik Busrul Iman Jadi Dirut, Gubernur Khofifah Minta Bank Jatim Siapkan Strategi Hadapi New Normal

SURABAYA – HKNews.info : Gubernur JawaTimur, Khofifah Indar Parawansa meminta Bank Jatim “ganti channel extra ordinary ” menyiapkan strategi menghadapi fase new normal.

Menurut Khofifah, tidak ada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukan akselerasi pemasaran produk dan layanan. Salah satunya dengan optimalisasi layanan perbankan elektronik dan digital.

“Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudah ada pandemi Covid-19. Perbaiki kualitas asset dan jaga likuiditas,” pesan Khofifah saat pelantikan dan pengambilan sumpah Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah JawaTimur (Bank Jatim) Tbk, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/7).

BusrulIman sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim. Pelantikan ini dilakukanu sai proses penetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Bank Jatim, Kamis (23/7) pagi.

Pelantikan dan serah terima jabatan dari Pgs. Dirut Bank Jatim FerdianTimur Satyagraha kepada Dirut Bank Jatim Busrul Iman ini dihadiri oleh Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua OJK KR 4 Bambang Mukti Riadi, Wakil Kepala Bank Indonesia Jatim Imam Subarkah, Komisaris Utama Bank JatimAchmad Sukardi dan jajaran Komisaris serta jajaran Direksi Bank Jatim.

Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat dan membawa kemajuan kemajuan bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakan yang out of the box, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Kemunculan pandemi covid-19 membuat kita harus bekerja keras untuk menjaga prospek kinerja Bank Jatim di masa mendatang. Namun, saya yakin bahwa jika Bank Jatim mampu melaksanakan upaya-upaya mitigasi pandemi covid-19 dengan baik. Mitigasi tersebut berdasarkan resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko operasional, resiko hukum, resiko reputasi, resiko stratejik, serta resiko kepatuhan,” katanya.

Menurutnya, tantangan dirut baru Bank Jatim sangat besar. Namun dirimya optimistis dengan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak, maka semuanya akan dapat teratasi dengan baik. Apalagi, kata dia, Bank Jatim telah mendapat kepercayaan dari masyarakat Jatim.

“Saya minta seluruh jajaran pengurus Bank Jatim agar bersinergi dan bekerja sama untuk mencapai kinerja yang semaksimal mungkin.Selamat bertugas kepada Dirut baru yang terpilih, saya harap saudara benar-benar berkomitmen untuk memajukan PT. Bank Jatim, Tbk. Curahkan kemampuan saudara untuk menggerakkan seluruh kekuatan, dan potensi yang ada. Sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan Bank Jatim,” harapnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta Bank Jatim lebih agresif mendorong perekonomian dan sektor rill agar kembali pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Menurut dia, pesan Presiden Joko Widodo agar bekerja extraordinary harus dilakukan ditengah situasi ini.

“Ada 9,8 juta pelaku UMKM di Jatim , ini jadi bagian penting dari PR kita bersama untuk mendorong mereka terus tumbuh salah satunya dengan memberikan dana bergulir baik dari BPD Jatim maupun dari pemerintah pusat,” tuturnya.

Selainitu, saat ini sedang dilakukan pemetaan program pinjaman daerah dari Kementerian Keuangan. Untuk itu ia meminta agar proses pemetaan ini dilakukan sebaik mungkin dan penuh kehati- hatian.

“Saya minta hanya sesuatu yang produktif, terukur Break Even Point-nya kita identifikasi apakah bias dilanjutkan untuk mengakses pinjaman daerah,” katanya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, kinerja Bank Jatim hingga bulan Mei 2020 tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp. 72,36 Triliun atau tumbuh 9,69 persen (YoY). Dari segibisnis, kredit Bank Jatimmengalamipertumbuhan 12,07 persen (YoY) atausebesarRp. 38,96 Triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 % (YoY) atau sebesar Rp. 61,36 Triliun.

Pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup bagus tersebut, mampu menjaga rasio keuangan Bank Jatim posisi Mei 2020 di tingkat yang wajar, tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 18,25% menunjukkan rasio profitabilitas bank jatim masih cukup bagus.

Khofifah menambahkan, dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 % menggambarkan kecukupan modal bank jatim cukupbagus, diikuti dengan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,88 %, ROA sebesar 2,60% serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71%. Dengan catatan kinerja tersebut, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 608,22 Miliar. (yok)

Related Articles

Back to top button