Nasional

Ade Firmansyah : Muktamar PDFI 2022 Diharapkan Membawa Perubahan Besar Kedokteran Forensik Indonesia

SEMARANG – HKNews.info – Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menggelar pertemuan ilmiah tahunan (PIT) dan muktamar tahun 2022 bertempat di Tower Hotel Gumaya Jl. Gajahmada, Semarang, Sabtu (19/11/2022).

Pertemuan ilmiah para dokter ahli forensik se-Indonesia yang digelar mulai 14-19 Nopember ini dihadiri 220 dokter forensik dengan mengambil tema Standarisasi Pendidikan dan Layanan Kedokteran Forensik Menghadapi Era Society 5 0.

“Tema ini kita usung untuk kita mendorong agar adanya pemenuhan dan pemerataan layanan kebutuhan forensik di seluruh Indonesia,” terang Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.MF(K) ketua umum PDFI memberikan keterangan kepada wartawan disela acara muktamar, Sabtu (19/11).

Di Indonesia sendiri dijelaskan Ade, keberadaan dokter spesialis forensik hingga saat ini hanya berjumlah 283 orang, dan inipun tidak secara merata ada di 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Bahkan masih ada beberapa provinsi yang kosong belum tersedia dokter forensik. Namun ada juga beberapa provinsi tersedia dokter forensiknya akan tetapi jumlahnya tak mencukupi kebutuhan.

Menurutnya belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) dalam bidang forensik ini dibarengi pula dengan belum juga tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.

“Kita lihat saja dalam kebutuhan pembuktian ilmiah dalam menangani kasus forensik, kasus pidana, kita butuhkan yang pertama adalah fasilitas instalasi forensik, yang kedua laboratorium penunjangnya,” ungkap Ade.

Disebutkan Ade, laboratorium sangat dibutuhkan dalam pemeriksaan barang bukti, pemeriksaan organ dan cairan tubuh termasuk meliputi zat-zat racun yang terkandung di dalam tubuh.

Hal inilah ditegaskan Ade, diperlukannya kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk menetapkan standar layanan sehingga dapat mengadvokasi pemerintah agar layanan dokter forensik dan medikolegal di seluruh Indonesia mempunyai kualitas sama di era society 5.0.

“Harapan kami setidaknya ada 1 dokter forensik disetiap kabupaten/kota beserta sarana penunjangnya, meskipun idealnya ada 4 dokter dalam setiap kegiatan otopsi. Akan tetapi kami tidak bisa berharap banyak maka dari itu jika ada 1 dokter di setiap daerah, itu sudah sangat baik sekali. Dalam hal ini, kami sangat berharap dukungan dari pemerintah,” harapnya.

Ade mengatakan, pada kenyataanya saat ini terjadi kesenjangan kedokteran forensik di Indonesia, mulai dari SDM hingga sarana dan prasarana penunjangnya. Padahal, kedokteran forensik ini memiliki peran penting khususnya dalam upaya penegakan hukum.

Tidak jarang dokter forensik terlibat aktif dalam pengungkapan sebuah kasus mulai dari TKP hingga ke pengadilan sebagai saksi ahli.

Artinya kedokteran forensik memiliki peran membantu masyarakat mendapatkan kepastian hukum, dari mulai yang hidup hingga yang mati.

Ia menambahkan bahwa tugas seorang dokter forensik tidak hanya terbatas melakukan otopsi saja.

“Ada hal lain seperti melakukan visum kepada korban-korban penganiyaan, KDRT, pelecehan seksual dan lainnya. Sehingga sekali lagi, peran kedokteran forensik dalam upaya penegakan hukum amatlah penting,” tandas Ade.

Muktamar Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Tahun 2022 yang digelar di Ibu Kota Jawa Tengah ini diharapkan membawa perubahan besar dalam dunia kedokteran forensik di Indonesia.

Selain itu, muktamar kali ini disepakati merubah nama organisasi dari PDFI menjadi PDFMI (Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia).

Terpilih menjadi ketua umum PDFMI periode 2022-2025 Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, Sp.F.M Subsp.E.M(K), MM, MARS menggantikan ketua lama Dr. dr Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM(K) yang telah dua periode menjabat ketua umum PDFI.

Tentunya dengan pengalaman Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, Sp.F.M Subsp.E.M(K), MM,MARS selama ini diharapkan mampu membawa perubahan-perubahan yang positif dunia kedokteran forensik di Indonesia.

Sementara itu, ditunjuk sebagai ketua Kolegium periode 2022 – 2025, Dr. dr. Yoni F. Syukriani, SpFM(K), DFM.

“Harapan kami semua untuk Ketua PDFMI yang baru Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, Sp.F.M Subsp.E.M(K), MM,MARS dapat membawa hal-hal positif untuk kemajuan kedokteran forensik di Indonesia,” pungkasnya. (had).

Related Articles

Back to top button