Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Blitar, Gubernur Khofifah Minta Fokuskan Data Rumah Rusak Secepatnya
Gubernur Apresiasi Para Relawan Bantu Korban Bencana Meski Berpuasa Ramadhan
BLITAR – HKNews.info : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten dan Kota Blitar, Rabu (14/4), menyusul tinjauan sebelumnya di beberapa lokasi terdampak gempa magnitudo 6,1 di wilayah Malang dan Lumajang.
Seperti diketahui, gempa bumi telah mengguncang Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar, serta beberapa daerah sekitar di wilayah Jawa Timur, pada Sabtu (10/4) siang. BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,1 magnitudo dari yang sebelumnya tercatat 6,7 magnitudo. BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami.
Titik pertama yang dikunjungi Gubernur Khofifah adalah Kantor Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar. Setibanya di lokasi, dengan didampingi Bupati Blitar Hj. RiniSyarifah, Forkopimda Kab. Blitar, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, Khofifah langsung menyapa warga dan memberikan sejumlah bantuan.
Bantuan yang diserahkan berupa 500 kg beras, lauk pauk 60 paket, Tambah Gizi 240 paket, terpal 50 lembar, selimut 100 pcs, mieinstan 50 dus, masker kain 10 ribu pcs, tikar 100 lembar, dan sembako 200 paket. Di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar ini sendiri terdapat 32 rumah rusak, yang terdiri dari 6 rusak berat, 16 rusak sedang, dan 10 rusak ringan.
Selanjutnya, Khofifah langsung meninjau rumah-rumah warga yang rusak di Dusun Rembang, Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kab. Blitar. Khofifah juga meninjau tim peksos Dinsos Jatim yang sedang melakukan trauma healing. Tidak kurang dari dua puluh lima anak mengikuti program trauma healing.
Sambil membagikan paket buku dan alat tulis Khofifah berpesan agar anak- anak tetap rajin belajar.
Di tengah perjalanan tampak mobil yang ditumpangi Khofifah beberapa kali berhenti sambil membagikan sembako kepada masyarakat yang tampak dipinggir jalan. Setelah itu Khofifah juga meninjau kantor DPRD Kab. Blitar yang juga mengalami kerusakan di beberapa ruang plafon akibat gempa seperti plafon rusak.
Usai melakukan peninjauan, Khofifah meminta agar proses identifikasi, pendataan, dan validasi rumah rusak kategori berat, sedang, dan ringan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial segera dilakukan dengan cepat. Diharapkan, dalam waktu sepekan ini proses identifikasi dan validasi tersebut dapatselesai. Terahir Khofifah mengunjungi rumah sakit Mardi Waluyo Kota Blitar yang juga terdampak gempa Sabtu (10/4) lalu.
“Kami sudah mengkomunikasikan dengan Kepala BNPB Pak Doni Monardo bahwa pemerintah pusat akan memberi stimulan untuk rumah yang kategori rusak berat sebesar Rp. 50 juta di luar ongkos pengerjaannya, kemudian rusak sedang Rp. 24 juta, dan rusak ringan Rp. 10 juta. Jadi selama proses menunggu ini kami minta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan untuk selanjutnya kita sampaikan ke BNPB data-datanya,” katanya.
Untuk itu, dirinya meminta agar proses identifikasi dan validasi ini segera disebarluaskan dan diumumkan kepada masyarakat baik melalui pengumuman yang ditempel di Balai Desa, sampai dengan RT/RW. Hal ini dilakukan supaya masyarakat yang rumahnya terdampak gempa dapat melakukan konfirmasi dan mengecek langsung rumahnya masuk dalam kategori berat, sedang, atau ringan.
“Apakah kategori kerusakannya seperti hasilvalidasi atau tidak, masyarakat bisa mengecek sendiri apakah benar rumahnya masuk kategori ringan, sedang atau berat. Supaya kita dapat meneruskan ke BNPB data yang sudah final sehingga harapannya dapat segera diproses bantuannya,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam penanganan dampak gempaini, koordinasi dan sinergi terus dilakukan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan termasuk recovery dan rekonstruksi. Sinergi berbagai pihak ini diantaranya dukungan dari TNI Polri.
“Kami bersama Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jatim telah berkoordinasi. Dimana nantia parat TNI dan Polri akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pelaksanaan pembangunan bagi rumah yang rusak berat,” katanya. (yok)