Jelang Pilkada Relawan Ning Lia Bermunajat Doa di Samping Batu Nisan Sang Proklamator RI
BLITAR – HKNews.info : Ziarah ke makam Sang Proklamator RI, Bung Karno, di Kota Blitar, Jawa Timur, mempunyai makna tersendiri. Apalagi bagi relawan Suroboyo Ceria yang tengah mengemban misi ‘mengusung’ tokoh fenomenal Lia Istifhama alias Ning Lia ke dalam kancah pesta demokrasi Pilkada Surabaya, nanti.
Terhitung sepekan usai menghayati Hari Lahir Pancasila (1 Juli 2020), buah tangan Sang Proklamator bagi nafas kehidupan di Negeri Nusantara tercinta ini, delegasi relawan Suroboyo Ceria berziarah ke makam Sang Proklamator RI, di kawasan Jl. Slamet Riyadi, masuk Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar. Mereka bersimpuh di samping batu nisan Bung Karno, dibawah naungan pendopo nan agung, pada Minggu pagi, 7 Juli 2020.
Usai memanjatkan doa, Ketua Relawan Suroboyo Ceria, Sudarmanto, mengatakan, tak menampik bahwa salah satu tujuannya adalah memohon doa untuk kandidat Pilwali yang dijagokannya, Ning Lia.
“Memang itu salah satu tujuan kami, selain kami memang ingin mengenang jasa Sang Putra Fajar yang juga Bapak Proklamator,” kata Kader PDIP Kecamatan Gubeng, Surabaya, yang akrab disapa Gus Dar, ini.
Diakui, ia getol mendukung Lia Istifhama menuju Pilkada Surabaya, karena putri Almarhum KH Masjkur Hasjim ini memang figur yang layak dijagokan.
“Saya melihat Ning Lia ini sangat merakyat. Sangat sederhana dan telaten. Dengan siapapun dia tidak pernah membedakan. Meski Ning Lia terlihat sangat sederhana, tinggal di pemukiman padat, tapi beliau ini sangat perhatian pada relawan dan masyarakat. Beliau itu sangat ringan tangan. Istilahnya wong Suroboyo, gak genggem (kikir). Juga sangat apa adanya. Saya kira ini menurun dari karakter abahnya. Pak Kiai (alm KH Masykur Hasyim) juga begitu, kalau orang bertamu, siapapun, akan ditemui Ning Ceria panggilan akrab Lia Istifhama. Ning Lia juga pekerja keras, sampai sekarang beliau masih aktif bekerja di beberapa tempat. Tapi tidak melupakan orang. Beliau selalu berusaha menyempatkan waktu untuk menyapa orang. Silahkan ditanya pada relawan lainnya, apa benar Ning Lia ini sangat layak dijagokan? Saya yakin, relawan lain mengatakan hal sama. Pokoke nek pengen pemimpin sing asli apik, yo iki wong sing pas (kalau ingin pemimpin yang baik, inilah orang yang tepat)”, pungkasnya.
Kesan berbeda disampaikan Abdurrahman, Ketua Almatura, usai ziarah. “Alhamdulillah, ditengah ketatnya protokoler pengunjung tidak boleh masuk, tapi kami tim ditaqdir mendapatkan izin untuk berdo’a langsung di pusara Sang Proklamator. Sungguh, ini bukan suatu kebetulan melainkan sebuah Isyarah. Apalagi, Bapak Nur Rohim, selaku juru kunci ikut mendoakan agar Ning Lia diberikan kemudahan dan keberkahan dalam menggapai kemuliaan sebagai walikota atau wakil walikota Surabaya”, katanya, yang disambut kata “Amiin…” oleh anggota tim lainnya.
Tak dipungkiri bila figur Ning Lia, namanya kian melekat di hati kaum ibu dan kaum milenial Kota Pahlawan. Putri tokoh ulama sekaligus politisi papan atas, KH Masjkur Hasjim (Alm), ini telah mendapat restu untuk terjun ke kancah politik di bawah naungan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) seperti saat mendaftarkan diri untuk maju ke Pilkada, tempo hari. Para relawan, termasuk yang terdepan adalah Suroboyo Ceria, yang banyak terhimpun kader marhaen, pun serempak merapatkan barisan.
Sejak itu berbagai kegiatan sosial tak henti dilakukan Ning Lia bersama relawan, untuk peduli kepada rakyat, untuk menyapa warga, untuk berbagi sembako demi meringankan beban warga kota kaum pinggiran.
Seiring dengan itu, tradisi silaturahmi kepada para ulama dan tokoh politisi pun dilakukan Ning Lia bersama relawan, seolah tanpa henti.
Ketika wabah pandemi Covid-19 melanda negeri ini, Ning Lia bersama relawan pun tak tinggal diam. Para relawan yang terbagi dalam tim gugus tugas, masing – masing melakukan blusukan ke kampung – kampung hingga ke tapal batas kota Surabaya, untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan fogging, demi memberi rasa aman bagi warga dari ancaman virus corona dan nyamuk DB, sekaligus mendukung protokol kesehatan dari pemerintah. (yok/her)