SURABAYA – HKNews.info : Politeknik Penerbangan Surabaya dengan arif dan bijak menjawab isu – isu negatif dengan menunjukkan kepada masyarakat, wujud nyata kekompakan para taruna dalam suatu kegiatan yang mandiri dan profesional.
Hal itu dapat disaksikan langsung oleh masyarakat di sekitar kampus Politeknik Penerbangan Surabaya di kawasan Jemur Andayani I, pada Sabtu pagi (16/2), lokasi dimana manajemen Poltekbang menggelar bhakti sosial yang melibatkan segenap taruna.
Seperti dikatakan Muhammad Rifai, Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik Penerbangan Surabaya, “Terlepas dari kasus itu, kegiatan bhakti sosial ini adalah bentuk kepedulian kami kepada masyarakat terutama di sekitar kampus, harapan kita dengan kegiatan ini taruna lebih peduli kepada masyarakat.” Terjadinya tragedi taruna ATKP seperti peristiwa di Makasar itu, menurut Rifai, sesungguhnya sangat tidak diinginkan dan harus dihindari.
Tapi terlepas dari semua itu, bhakti sosial ini adalah kegiatan rutin taruna sesuai yang diinstruksikan direktur. “Seperti dituturkan Pak Dir, ketika ada waktu (untuk baksos)…kenapa tidak. Kita optimalkan tenaganya dalam 1 atau 2 jam dan itu tidak terlalu berat, namun sangat berarti bagi lingkungan dan masyarakat. Dan pengasuh pun tetap menjaga serta mengawasi (kegiatan baksos taruna),” tambah Rifai, kepada HKNews di lokasi baksos, Sabtu pagi (16/2).
Ditegaskan Rifai, Poltekbang bertanggung jawab sepenuhnya bagi pembinaan taruna, jadi para orang tua / wali tidak perlu khawatir. “Kami sebisa mungkin, sekuat tenaga membina dan mendidik taruna agar mereka menjadi insan perhubungan yang mandiri,” kata Rifai, seraya menambahkan, Poltek tetap mengharapkan sinergi dengan para orang tua / wali.
Adanya pertemuan dengan orang tua / wali taruna program bea siswa dari Pemkot Surabaya seperti tempo hari, menurut Rifai, perlu ditindaklanjuti dengan pertemuan orang tua / wali taruna program yang lain, dan secara berkala tiap semester. Dengan begitu pihak orang tua taruna bisa mengungkapkan keluhan anaknya, yang tidak sempat terpantau oleh manajemen, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
“Jadi kita semua ingin yang terbaik bagi taruna, demi mencetak mereka menjadi insan perhubungan yang mandiri di era nya masing – masing,” pungkas Rifai.
Di sisi lain, Kepala Pusat Pembangunan Karakter Politeknik Penerbangan Surabaya, Catur Eri Widodo, mengungkapkan, dari BPSDM menyatakan, untuk mengimbangi berita – berita miring, kita juga harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa tidak di semua kampus itu terjadi seperti (peristiwa di Makasar) itu.
“Di sini (Poltekbang Surabaya) sudah terjalin hubungan yang humanis antara Taruna Tingkat I, II, dan III dengan pegawai dan masyarakat. “Hal itu kita upayakan lebih sinergi dan lebih bagus lagi sesuai dengan pogramnya, sehingga lebih akrab dan saling mengenal. Seperti dalam baksos ini, semua taruna bekerja bergotong royong dalam pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Catur. (yok)