Kampung Pancasila Rangkah Andalkan Bank Sampah dan Kerajinan Jahit untuk Pemberdayaan Ekonomi

SURABAYA – HKNews.info : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi menjalankan program Kampung Pancasila mulai Senin (11/8/2025). Rukun Warga (RW) 9, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, menjadi salah satu wilayah yang menerapkan program tersebut.Dalam pelaksanaannya, Kelurahan Rangkah berfokus pada empat gagasan utama, yakni Satuan Tugas (Satgas) Lingkungan, Kemasyarakatan, Sosial Budaya, dan Ekonomi.
Lurah Rangkah, Jefri Arditya Pamungkas, menyampaikan bahwa penerapan Kampung Pancasila di wilayahnya telah berjalan baik. Sejumlah program yang sudah dijalankan di antaranya Bank Sampah dan Kampung Jahit. Selain itu, pihaknya juga terus mensosialisasikan implementasi Surat Edaran (SE) Wali Kota terkait larangan anak di bawah usia 18 tahun berkeliaran di atas pukul 22.00 WIB.
Jefri menjelaskan, program Bank Sampah merupakan inisiatif warga Kelurahan Rangkah. Saat ini, seluruh RW telah memiliki bank sampah masing-masing. Warga secara mandiri mengumpulkan dan memilah sampah, kemudian menjualnya kepada pengepul. Hasil penjualan tersebut kembali dimanfaatkan untuk kepentingan warga.
“Bank Sampah sudah berjalan tahunan, ini murni inisiasi dari warga. Mereka mengumpulkan sampah, memilah, lalu disetor ke pengepul. Nantinya, secara ekonomis hasilnya kembali lagi untuk masyarakat,” ujar Jefri, Kamis (14/8/2025).
Selain Bank Sampah, RW 9 Kelurahan Rangkah juga mengembangkan Kampung Jahit sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program ini bermula dari aspirasi warga yang menyampaikan kepada pihak kelurahan bahwa mereka memiliki keterampilan menjahit yang lama tidak dimanfaatkan.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak kelurahan bekerja sama dengan Baznas dan Bangga Surabaya Peduli untuk menyediakan mesin jahit bagi warga. Hingga kini, puluhan warga telah bergabung dalam Kampung Jahit “Kabaya Rangka”.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada puluhan warga yang tergabung dalam Kampung Jahit Kabaya Rangka dan sudah ada yang order,” ungkap Jefri.
Ia menjelaskan, mayoritas peserta program ini adalah ibu rumah tangga dari keluarga miskin dan pra-miskin yang sebelumnya memiliki keterampilan menjahit namun terkendala mesin. Program yang dimulai pada Juni 2025 ini diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi dapat berjalan secara berkelanjutan.
Jefri menambahkan, Kampung Pancasila di wilayahnya juga berkesinambungan dengan program Kampung Madani. Program ini mengajak masyarakat yang lebih sejahtera untuk membantu warga miskin dan pra-miskin.”Dulu gagasan dari Pak Wali Kota Eri Cahyadi itu Kampung Madani, mengajak masyarakat untuk saling peduli. Gagasan itu lebih besar lagi menjadi Kampung Pancasila,” jelasnya.
Melalui Kampung Madani, beberapa RW di Kelurahan Rangkah telah memberikan bantuan berupa seragam, uang saku, serta meringankan biaya sekolah anak-anak kurang mampu. Dengan adanya Kampung Pancasila, Jefri berharap dampak positifnya tidak hanya dirasakan dalam aspek kesejahteraan, tetapi juga keamanan dan kepedulian antarwarga.
“Ke depan kami akan terus mengembangkan program Kampung Pancasila di seluruh RW dengan mengedepankan aspek gotong royong,” pungkasnya. (yok)