Halo SurabayaPendidikan

Terima Mahasiswa PKL FISIP UNAIR, Sekda Ikhsan Berpesan : “Pemkot Terbuka Bagi Kritik Membangun !”

SURABAYA – HKNews.info : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR). Sebanyak 77 orang mahasiswa yang mengikuti PKL, disambut secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya Ikhsan di ruang Majapahit, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Senin, (5/5/2025).

Dalam kesempatan ini, juga dihadiri oleh Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudradjad, Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, Indriatno Heryawan dan dosen FISIP program studi (prodi) Ilmu Komunikasi UNAIR, Dr. Suko Widodo.

Sekda Surabaya, Ikhsan mengatakan, pemkot terbuka bagi siapa saja yang memberikan masukan untuk pembangunan Surabaya yang lebih baik ke depannya. Baik itu kritik masukan melalui pemberitaan hingga masyarakat di Kota Surabaya.

“Asalkan kritik itu membangun dan bisa berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya ke depannya. Jangan hanya memberi kritik namun tidak memberikan solusi membangun,” kata Ikhsan.

Di samping itu, Suko Widodo mengatakan, kegiatan PKL ini merupakan bagian dari mata kuliah jurnalistik online yang sedang ditempuh oleh para mahasiswa. Di mata kuliah ini, para mahasiswa diajak untuk mengkritisi kebijakan pemerintah kota melalui pemberitaan online, baik artikel maupun video.

“Mengkritisi dengan cara yang effort ya, memberikan semangat. Kita tahu bahwa, Kota Surabaya memiliki prestasi luar biasa, nah kebetulan mahasiswa ini ada yang berasal dari luar Surabaya. Karena itu, kita tunjukkan, biarkan mereka menilai sendiri dan memberitakan dengan cara mereka masing-masing,” kata Suko.

Suko menjelaskan, para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah jurnalisme online ini akan disebar ke berbagai tempat-tempat ikonik di Surabaya. Mulai dari ke kawasan Jalan Tunjungan, Taman Bungkul, Kebun Raya Mangrove, hingga ke pusat-pusat UMKM seperti Sentra Wisata Kuliner (SWK).

“Seperti tadi, ketika dialog dengan Kepala Bappedalitbang, Pak Irvan, (mahasiswa) menyatakan bahwa suka dengan (transportasi) bus di Surabaya. Tapi mereka memohon agar halte bus diperbaiki menjadi lebih baik lagi. Nah, seperti ini menjadi cara yang bagus untuk memberitakan sebuah peristiwa, adil, tetap mengkritik, tetapi juga mengapresiasi,” jelasnya.

Ujian kali ini, lanjut Suko, para mahasiswa tersebut diberi waktu selama satu minggu untuk mencari berita tentang Kota Surabaya. Ide peliputannya, mulai dari soal inovasi dari warga atau komunitas, program pemerintah yang berdampak positif, tokoh lokal inspiratif, peristiwa budaya atau kegiatan sosial, peningkatan fasilitas umum atau ruang hijau.

“Nanti, 10 hari ke depan mereka harus sudah membuat tiga berita online, satu berita televisi, dan satu konten. Cukup berat, karena ada lima tugas selama seminggu,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, ia berharap, para mahasiswa berani menyampaikan pendapat atau kritikan yang membangun pemerintah kota melalui karya jurnalistik. Setelah membuat pemberitaan online dan video, para mahasiswa bisa menayangkan karya jurnalistiknya ke berbagai platform digital. Mulai dari mengirimkan karya jurnalistiknya ke situs resmi pemberitaan nasional hingga website UNAIR.

“Ada juga Surabaya Plus, ini adalah media yang saya gerakkan untuk anak-anak muda yang mengapresiasi dan mengkritik kota ini,” pungkasnya. (yok)

Related Articles

Back to top button