Halo Surabaya

Kisah Suka Cita Pasangan Tertua Hingga Termuda di Isbat Nikah Massal Surabaya

SURABAYA – HKNews.info : Sebanyak 285 pasangan di Kota Surabaya berhasil mencatatkan pernikahannya secara resmi dalam acara Isbat Nikah Massal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersinergi dengan Kementrian Agama (Kemenag) dan Pengadilan Agama Surabaya bertempat di Ballroom The Empire Palace pada Rabu (27/8/2025). Acara ini tak hanya menjadi momen legalitas, tetapi juga menjadi saksi suka cita dari pasangan tertua hingga termuda.

Pasangan paling senior atau tertua, yakni Sadiyah (60) dan Suwarno (63) menjadi perwakilan untuk menerima secara simbolik buku nikah dan dokumen kependudukan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi didampingi Ketua TP-PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani.

Sadiyah dan Suwarno yang sudah menikah secara siri selama 40, sejak tahun 1984 merasa sangat bahagia karena mendapatkan legalitas pernikahan berupa buku nikah. Sadiyah mengungkapkan, motivasi utama mereka mengikuti isbat nikah adalah untuk melindungi hak dari anak dan cucu mereka.

“Ada tetangga yang sudah meninggal, terus mengurus surat warisan susah karena tidak punya surat nikah. Jadi saya takutnya anak-anak saya nanti juga susah. Akhirnya saya meminta bantuan RT mengurus surat nikah dan didaftarkan acara ini,”ujar Sadiyah.

Perempuan asal Duku Pakis ini merasa sangat terbantu dengan program Isabat Nikah Massal yang digagas oleh Pemkot Surabaya. Ia bahkan tak menyangka prosesnya mudah dan tidak berbelit.“Rasanya senang sekali, tidak ada kesulitan sama sekali. Saya cuma dimintai KTP serta dokumen lainnya yang dibutuhkan,” tuturnya.

Pada momen tersebut, Sadiyah mengaku sangat terharu bisa bertatap muka langsung dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. “Saya terima kasih sekali untuk Pemerintah Surabaya yang sudah membantu. Tidak bisa diucapkan betapa besarnya terima kasih saya,” tandasnya.

Selain Suwarno dan Sadiyah ada pula pasangan Muaya (49) dan Marjidin (60) yang juga menggungkapkan rasa bahagianya karena mendapatkan legalitas di usia pernikahan ke 40 tahun. “Saya dulu menikah di Madura, saat menikah Pak Lurahnya meninggal dunia jadi tidak keluar suratnya. Senang hari ini akhirnya punya surat nikah,” kata Muaya.

Tak hanya mereka, pasangan muda di Surabaya seperti Sonya (19) dan Baihaki Mujahidin Narsat (25) juga memanfaatkan program Isbat Nikah Massal ini. Warga Kupang Krajan itu, melangsungkan nikah siri pada Februari 2024. Niat awal untuk mengurus pernikahan di KUA sempat tertunda hingga akhirnya mereka mendapat informasi tentang program gratis dari Pemkot Surabaya ini.

“Waktu ngurus KK di Dispendukcapil, kami diinfokan untuk daftar Isbat Nikah Massal. Akhirnya didaftarin sama petugasnya,” cerita Sonya.

Keduanya mengaku bahwa program ini sangat menguntungkan dan membantu warga Kota Pahlawan yang belum memiliki legalitas pernikahan seperti mereka.“Senang karena semuanya gratis. Dapat mahar, makeup, semuanya gratis tanpa ada pungutan apa-apa,” tambahnya

Sonya dan Baihaki merasa sangat terbantu dengan program yang memasuki tahun kelima ini. Mereka berharap, legalitas pernikahan yang mereka terima dapat menjadi awal baru memulai kehidupan berumah tangga dengan lebih tenang.

“Bersyukur sudah punya surat nikah, jadi kalau punya anak kedepannya tidak binggung lagi untuk mengurus dokumennya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dari total 285 pasangan, 279 pasangan sudah melakukan pernikahan secara siri dan 6 lainnya merupakan pasangan nikah baru. Acara Isbat Nikah Massal merupakan bagian dari program Lontong Kupang inovasi Pemkot Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2020. (yok)

Related Articles

Back to top button