Keunikan Sendang Bulung Berpotensi Menjadi Alternatif Destinasi Wisata
SEMARANG – HKNews.info : Belum genap satu bulan berpindah tugas, Yulistiyono, SE, Lurah Kramas Kecamatan Tembalang Kota Semarang, mempunyai tekad menjadikan Kelurahan Kramas menjadi alternatif destinasi wisata Kota Semarang.
Yulis, yang sebelumnya menjabat lurah di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari ini mempunyai ambisi mengangkat semua potensi yang ada di wilayah Kelurahan Kramas dapat bermanfaat bagi warga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebelumnya kami turun ke lapangan, melakukan mapping sekiranya terdapat hal-hal yang menjadi perhatian khusus kami untuk mengawali program kerja yang segera bisa dilaksanakan dan tentu saja hal ini yang mempunyai manfaat langsung kepada masyarakat,” tutur Yulis kepada awak media di kantornya, Senin (19/9/2022).
Beberapa wilayah yang telah dikunjunginya, diantaranya menemukan salah satu potensi yang secara ekonomi menarik untuk dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata alternatif, yaitu Sendang Bulung yang berada di RW 03 Kelurahan Kramas.
Sendang yang menurut Yulis mempunyai keunikan ini berupa sebuah sumber mata air yang diapit dua pohon beringin berusia ratusan tahun yang konon sumber airnya tak pernah kering meski musim kemarau.
Keunikan lainnya, sendang yang dulunya menjadi tempat memenuhi kebutuhan air warga sekitar ini dilingkari akar pohon beringin yang membentuk sebuah dinding seperti bak tampungan air serta mempunyai landasan di pinggiran sendang berupa kayu yang konon menurut cerita lantai tersebut juga dari akar pohon beringin yang tak lapuk hingga kini.
“Setelah kami kaji, Sendang Bulung ini mempunyai keistimewaan dan keunikan dibandingkan dengan sumber mata air lainnya. Dimana sendang ini dilingkari oleh akar pohon beringin tua yang seolah menjadi dinding dan pondasinya. Sedangkan pinggiran sendang tempat aktifitas warga saat menggunakan air sendang berupa landasan kayu yang menurut para tokoh masyarakat sekitar usianya sudah ratusan tahun. Jadi ini memang Sendang Bulung sangat unik,” kata Yulis menceritakan.
Dengan adanya potensi-potensi yang ada di Kelurahan Kramas ini, dirinya bersama warga sekitar akan gotongroyong, gugurgunung berkolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mengembangkan potensi yang ada untuk menjadi sebuah alternatif destinasi wisata Kota Semarang yang siap untuk dikunjungi sehingga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat.
“Rencana, InShaa Allah pada semester pertama tahun depan kita selenggarakan gelaran UMKM di lokasi Sendang Bulung, namun akan kita perbaiki terlebih dulu bersama warga dengan bergotongroyong gugurgunung mempercantik sendang dan sekitarnya agar lebih menarik. Harapannya selain mengangkat potensi wisata Kelurahan Kramas juga sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat sekitar dengan produk UMKM nya,” ucap Yulis yang juga pernah sukses mengangkat potensi wisata religi dan seni budaya di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari.
Sementara itu, menurut penuturan Jarwanto (50) yang merupakan penduduk asli Kelurahan Kramas di RT 4 RW 3 mengatakan di wilayah Kelurahan Kramas terdapat dua sendang yaitu, Sendang Bulung dan Sendang Lampeh.
“Sejak saya kecil, bahkan semenjak orang tua saya masih kecil Sendang Bulung ini sudah ada,” kata Jarwanto.
Dikatakannya sebelum adanya sumur di wilayah Kramas ini, Sendang Bulung merupakan sumber mata air bagi kehidupan warga sekitar dalam memenuhi kebutuhan air untuk minum, masak, mandi, mencuci dan lainnya.
Seiring perkembangan jaman semakin banyak warga yang membuat sumur artetis dan adanya air PDAM membuat keberadaan sendang Bulung hanya menjadi tempat untuk membersihkan diri warga sekitar setelah selesai bekerja di sawah atau ladang dekat sendang.
“Ya saat ini hanya digunakan warga setelah melakukan aktifitas di sawah, karena saat ini sudah banyak sumur artetis dan juga PDAM,” jelas Jarwanto.
Menurut Jarwanto, seperti yang dikatakan Yulistiyono, keberadaan Sendang Bulung diakuinya mempunyai keunikan tersendiri yaitu, sendang dilingkari dengan akar pohon beringin yang berfungsi sebagai dinding sendang, serta tempat landasan sekitar sendang yang juga terbentuk dari akar pohon beringin sebagai lantai pijakan. (had).