Politik

Elite – Elite Partai Merapat. Jalur Independen pun Siap. Ning Lia Istifhama Kian Mantap Ke Bursa Pilwali Surabaya 2020

Ning Lia Istifhama

SURABAYA – HKNews.info : Seiring dengan bergulirnya waktu yang kian mendekati jadwal proses Pemilihan Wali Kota Surabaya (Pilwali), ternyata “bunga – bunga Lia Istifhama” aromanya tercium oleh 7 partai yang kini telah saling berkomunikasi secara intens untuk penjajakan saling dukung dan saling usung kelak di bursa Pilwali Surabaya.

Sejauh langkah aktivis perempuan yang juga seorang Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna, ini sering turun ke lapangan menyapa warga Kota Pahlawan, sembari melakukan penjajakan strategis baik dengan partai politik maupun tokoh masyarakat, sosok Ning Lia ternyata berhasil memikat para politisi elite partai.

“Ya tapi masih personal, belum resmi atas nama partai. Memang komunikasi informal itu sudah dengan tujuh partai lah,” tutur keponakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa, ini mencoba bersahaja kepada awak media, saat ditemui Minggu (8/9).

Artinya kelak bila saatnya tiba masuk bursa Pilwali Surabaya, tinggal pilih maju dengan kendaraan partai politik atau jalur independen, mana yang lebih berpeluang dan mantap. Sedangkan saat ini, kata Ning Lia, yang tidak kalah pentingnya adalah kesiagaan para relawan untuk mengumpulkan KTP seperti yang disyaratkan bila masuk dengan jalur independen.

“Bukan saya (yang mengumpulkan KTP), tapi relawan terus aktif menghimpun KTP. Dan dari saya tidak ada target khusus, yang penting tidak ada paksaan dan tidak mengurangi konsentrasi kita berinteraksi sosial dengan masyarakat,” ucapnya, bijak.

Diakui Ning Lia, bahwa langkahnya kini kian mantap menuju bursa Pilwali Surabaya, yang semula berangkat dari dorongan orang – orang terdekatnya. Mereka lah yang menilai dan meyakinkan dirinya mempunyai kapasitas sebagai calon pemimpin Kota Surabaya, ini. Namun begitu Ning Lia ingin profesional dan “bertuah” sebagai seorang Wali Kota kelak, sehingga jauh dari aji mumpung bahwa ia memiliki ikatan kerabat dengan Gubernur Jawa Timur.

“Justru hal itu menjadi tantangan bagi saya…..,” tutur Ning Lia, yang sudah mengantongi program Nawatirta yang kelak akan disodorkan kepada masyarakat Surabaya.

Nawatirta artinya sembila air. Diterjemahkan Ning Lia sebagai sembilan program preoritas yang akan mengalir seperti air ke masyarakat hingga lapisan yang terbawah.

“Jujur dengan dorongan maju dalam Pilwali akhirnya membuat saya terdorong juga untuk memunculkan potensi yang saya miliki supaya bisa membawa manfaat bagi warga Surabaya. Maka saya sudah menyusun program yang saya beri nama Nawatirta,” ucap Ning Lia.

Meski menolak menjelaskan seluruhnya, namun Pembina Ponpes Raudhatul Banin wal Banat ini sempat memberikan bocoran. Tiga di antara sembilan Nawatirta yang disusun Ning Lia adalah Grapyak, Bungkus Rek, dan Waras.

“Grapyak itu gerakan ekonomi produktif masyarakat. Bagamana Saya ingin semua masyarakat punya kesempatan untuk mengisi waktu dengan hal hal yang produktif, syukur syukur dapat profit,” kata Ning Lia.

Berikutnya adalah Bungkus Rek. Yaitu progran Buka Kesempatan Kerja segala usia yang diniatkan Ning Lia untuk membuka lapangan kerja seluas luasnya bagi warga kota Pahlawan.

Sedangkan Waras adalah program peduli kesehatan dan lingkungan.(her/yok)

Related Articles

Back to top button