Dukung Kerajinan Lokal, Kasubbag Humas Polres Blora Sambangi Desa Sentra Kerajinan Bambu
BLORA – HKNews.info – Kasubbag Humas Polres Blora Polda Jawa Tengah AKP H. Soeparlan, SH., menyambangi Desa Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Selasa, (27/04/2021). Dalam sambang tersebut Kasubbag Humas didampingi oleh Bhabinkamtibmas Aipda Yuni Agus Setiawan, SH. Desa Sumurboto adalah salah satu desa sentra kerajinan bambu diwilayah setempat.
Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama, SIK., melalui Kasubbag Humas AKP H. Soeparlan mengungkapkan bahwa kunjungan ini adalah salah satu wujud dukungan Polri dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Kita berikan dukungan dan semangat terutama kepada pelaku UMKM harus terus berkarya ditengah pandemi Covid-19,” ucap Kasubbag Humas AKP H. Soeparlan.
Kasubbag Humas menambahkan bahwa pihaknya sengaja menyambangi desa sentra kerajinan bambu di Sumurboto, karena kerajinan bambu ini adalah salah satu seni khas dari kabupaten Blora yang perlu didukung dan dilestarikan.
“Kerajinan bambu di Desa Sumurboto ini sudah ada sejak lama, dan ini adalah salah satu budaya warisan nenek moyang yang harus kita pelihara dan terus kita kembangkan,” tambah AKP Soeparlan.
Untuk diketahui sentra kerajinan bambu yang diproduksi oleh warga Desa Sumurboto ini meliputi piranti-piranti rumah tangga seperti dunak, anting, ikrak, wakul, kukusan dan lain sebagainya.
Adapun menurut penuturan warga dengan adanya pandemi Covid-19 sedikit banyak memberikan pengaruh terutama dalam pesanan kerajinan bambu. “Alhamdulilah masih ada yang pesan, namun sedikit berkurang karena adanya pandemi Covid-19,” ucap Mbah Ngasri salah satu pengrajin bambu di Desa Sumurboto.
Proses pembuatan piranti kerajinan bambu itu sendiri mempunyai proses yang panjang, dimulai saat penebangan pohon bambu bahkan untuk mendapatkan bambu tersebut warga Desa Sumurboto membeli dari luar desa, karena bahan bambu di Sumurboto tidak mencukupi. “Untuk bahan dasarnya adalah bambu, bambu kita cari dari luar desa pak,” tandas mbah Ngasri.
Sedangkan untuk pemasarannya sendiri rata-rata warga pengrajin bambu tersebut telah mempunyai tengkulak, saat produk sudah jadi biasanya setiap sehari atau dua hari sekali diambil oleh tengkulak. Namun sebagian juga ada yang dipasarkan dirumah.
“Seperti saya ini, setiap hari bisa membuat 4 atau 5 dunak, nanti ada tengkulak yang mengambilnya kadang sehari sekali, kadang juga sampai dua hari baru diambil,” cerita mbah Ngasri.
Mbah Ngasri berharap agar pendemi Covid-19 segera sirna, sehingga pesanan piranti rumah tangga kerajinan bambu bisa meningkat, “Harapannya semoga virusnya segera hilang, biar kembali normal,” pungkas mbah Ngasri.
Selain memberikan support dan semangat, tak lupa Kasubbag Humas AKP H. Soeparlan berpesan kepada warga, terutama yang mempunyai sanak keluarga diperantauan agar untuk sementara menunda untuk tidak mudik dulu, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.
“Kita berpesan agar warga menaati kebijakan pemerintah untuk tidak mudik, karena masih dalam suasana pandemi. Jika kangen keluarga sementara bisa komunikasi melalui Video Call,” pungkasnya.(had).