Headline

Pemkot Surabaya All-Out Tangani Covid-19. Dari Menggratiskan 1083 Swab, Penambahan Kamar Pasien, Permakanan, Sampai Pengawasan Isolasi Mandiri.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser

SURABAYA – HKNews.info : Surabaya yang sudah terkonfirmasi sebayak 592. Sementara pemerintah kota sudah melakukan rapidtest terhadap 4250 orang, dan sudah  melakukan swap kepada 1083 orang. Sebanyak 356 reaktif yang diusulkan untuk melakukan swab sebagai lanjutan. Pemkot juga melakukan rapidtest kepada keluarga terkonfirmasi yang punya hubungan erat dengan yang reaktif, sehingga total menjadi 1083 orang itu.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser, mengungkapkan, bahwa swab yang dilakukan tersebut adalah swap gratis artinya dibiayai seluruhnya oleh pemerintah kota. Harga satu kali swap itu sekitar Rp1.560.000,- yang dibiayai dari APBD, untuk bagaimana cepat memutus mata rantai penyebaran virus Corona, ini.

“Rapidtest dan swab besar – besaran yang dilakukan ini, karena upaya pemerintah kota untuk bagaimana memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya,” tegas M. Fikser, kepada wartawan di Balai Kota, Sabtu siang (9/5/2020)

Diinformasikan pula, dari swab yang sudah dilakukan terhadap 1083 orang  itu, dalam bulan Maret dan April 2020 dilakukan sebanyak 230 orang, yang 61 diantaranya sudah terkonfirmasi, sisanya negatif. Lalu tanggal 1 sampai 8 Mei 2020, ada 805 yang sudah dilakukan swab, yang hasilnya ada 48 terkonfirmasi, sisanya sampai saat ini belum diketahui. Artinya kedepan bisa saja terjadi peningkatan dari hasil terkonfirmasi karena hasil swap nya yang sampai saat ini belum diketahui.

Sampai saat ini pemerintah kota menyiapkan sebanyak 265 kamar hotel untuk mereka – mereka yang negatif dalam artian mereka adalah keluarga dari orang yang terindikasi positif corona yang harus dipisahkan. Sedangkan yang positif tapi masih dalam kondisi sehat, dikenakan rawat jalan diisolasi di rumahnya. Jumlah pasien rawat jalan sesuai data sebanyak 128 orang, artinya mereka tampak sehat tapi mereka terjangkit virus corona. Nah keluarganya yang dipindahkan ke hotel.

Dari 43 warga yang tinggal di hotel, semuanya dinyatakan sehat setelah dicek paru-parutnya sehat, semuanya sehat, lantas hendak pulang sambil menunggu keluarganya (yang dirawat di rumah) sembuh setelah di-swab lagi dan hasilnya negatif sehingga dinyatakan sembuh, lantas pulang. Dari 43 yang tinggal di hotel, 6 orang hari ini keluar, sekarang tinggal 37 yang tinggal di hotel.

Sedangkan pasien yang rawat inap di rumah sakit ada 261 orang. Untuk antisipasi perkembangannya, dilakukan penambahan kamar di RSU Soewandi. Dari 22 kamar ada penambahan 36 kamar, menjadi 58 kamar. Untuk RSU BDH ada penambahan kamar, dari 12 kamar ada penambahan sebanyak 52 kamar, menjadi 64 kamar.

Disamping itu, pihak RS swasta yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya, juga melakukan penambahan kamar sebanyak 40. Untuk itu pemkot menyiapkan 120 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan, sehingga ketika ada pasien masuk, akan tercukupi fasilitas perawatannya.

Khusus masalah Sampoerna, saat ini ada 46 orang keluarga pasien covid-19 yang berada di hotel. Untuk Sampoerna tes swab bagi keluarga pasien dibiayai pemerintah kota (dari APBD), sedangkan untuk pasien yang nota bene karyawan Sampoerna dibiayai perusahaan (PT HM Sampoerna).

“Jadi kita Pemerintah Kota Surabaya terus memperhatikan perkembangan kasus ini dengan cara bagaimana memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di level bawah. Kami bekerja keras untuk bagaimana segera proses ini teratasi, bekerja sama dengan semua stakeholder,” kata M. Fikser.

“Intervensi pemerintah kota kepada masyarakat juga memberikan makanan tambahan, bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah, 1 hari 3 kali, memberikan gizi tambahan, memberikan vitamin, melakukan kontrol kepada mereka yang mengisolasi mandiri, bekerja sama dengan RT / RW serta semua perangkat pemangku kepentingan yang ada di kelurahan, kecamatan, untuk terlibat dalam pengawasan terhadap mereka yang sedang isolasi mandiri,” pungkasnya. (yok)

Related Articles

Back to top button