SURABAYA – HKNews.info : Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan, kembali mensosialisasikan pentingnya asupan gizi yang berasal dari hewani, seperti susu, daging, telur dan ikan (SDTI), bagi tumbuh kembang anak.
Hal ini terungkap dalam pagelaran Indo Livestock Expo 2019 di Grand City Convex Surabaya, 3 – 5 Juli 2019. Dalam event ini Dinas Peternakan Jawa Timur menggandeng Ibu – Ibu Penggerak PKK Jawa Timur, untuk bersama ‘mengkampanyekan’ SDTI dalam rangka upaya meningkatkan produktifitas protein yang berasal dari hewan ternak.
“Disnak saat ini tengah berfokus pada pengembangan teknologi industri peternakan, pakan ternak, susu perah serta budidaya bahari,” kata Wemmy Niamawati, Kepala Disnak Jawa Timur, Jumat (5/7). Dari upaya peningkatan produktivitas hewan ternak yang tengah dilakukan tersebut, berharap kedepannya menjadi wilayah di Indonesia yang mampu memenuhi standar anjuran kebutuhan rata-rata konsumsi.
Berdasarkan hasil widya karya nasional pangan dan gizi (WNPG) ke X tahun 2012 dan sampai saat ini masih menjadi rujukan sebesar 57 gram/kapita/hari, sedang tingkat ketersediaan sebesar 63 gram/kapita/hari.
“Kami berharap bahwa kegiatan sosialisasi protein asal hewani adalah bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya kader-kader PKK, ataupun para guru-guru paud serta kepala sekolah-sekolah yang menyediakan makan siang bagi para muridnya dalam asupan gizi melalui protein asal hewani,” tambah Arumi Bachsin, Ketua Penggerak PKK Jawa Timur.
“Pelaksanaan kegiatan sosialisasi protein asal hewani susu, daging, telur dan ikan tersebut menjadi cerminan tentang apa yang kami lakukan selama ini, yaitu terus melakukan sosialisasi dan edukasi manfaat penting protein hewani yang bisa didapat dari susu, telur, dan daging,” tambahnya.
Melalui pemenuhan Gizi tersebut, pihaknya yakin bahwa hal ini akan dapat membantu mewujudkan cita-cita prov Jatim untuk terbebas dari stunting, dan mencegah anak lahir dengan kekurangan gizi.
Indo Livestock Expo 2019 Surabaya, juga mengemas acara pendukung, seperti workshop, talkshow, dan program peningkatan peternakan nasional lainnya. Tak kalah pentingnya, pagelaran ini juga memamerkan produk ternak kwalitas ekspor.
Tak kurang, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi pelaku usaha peternakan di pameran peternakan Indo Livestock Expo & Forum 2019 untuk promosi ekspor. Pelaku usaha besar dan UMKM/UPH peternakan didorong agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya untuk bersaing di pasar Internasional.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen PKH, I ketut Diarmita dalam keterangan tertulis pada Jumat (5/7). Kementan memfasilitasi pelaku usaha peternakan pada 2 (dua) paviliun, yakni livestock export dan UMKM/UPH.
Ajang ini dapat menjadi wadah komunikasi pelaku usaha besar maupun UMKM/UPH peternakan. Mereka akan dapat menjalin kerja sama dalam mengembangkan usaha. “Pavilliun UMKM/UPH Peternakan ini diharapkan dapat memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dan memperluas jangkauan serta jaringan pemasaran sehingga siap bersaing di dunia internasional,” kata Ketut.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Produk Peternakan Fini Murfiani menyampaikan, bahwa terdapat 13 UPH Peternakan yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Riau. Semuanya berpartisipasi pada Pavillion UMKM/UPH dan mempromosikan berbagai aneka produk olahannya.
Produk yang mereka jual adalah susu pasteurisasi, yogurt, susu kambing bubuk, rendang sapi, rendang domba, gulai domba, kornet sapi, kornet domba, dan bebek goreng. Lainnya adalah telur asin, telur organik, telur omega, tahu bakso, sabun susu, kerajinan tanduk, aksesoris sapi, dan pakan ternak.
“Paling tidak produk UMKM/UPH kita dapat meningkatkan kesejahteran peternak kecil sehingga kita perlu dorong mereka meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya” harap Fini. (her)