HeadlineNasional

PLN Disjatim Gelar MoU Dukung Investasi Industri Manufaktur di Pasuruan

Siap Pasok Listrik Berkelas Cluster Super Ultima

PASURUAN – HKNews.info : Suksesnya kemajuan investasi di kawasan industri PIER (Pasuruan Industri Estate Rembang) dan Jatiproton (Jawa Timur Probolinggo Tongas), memang tak lepas dari pasokan listrik yang andal dan prima.

Apalagi, industri manufaktur yang akan menempati kawasan seluas 1.100 hektar di Pasuruan, Jawa Timur, itu merupakan industri dengan menggunakan peralatan berteknologi tinggi, yang mensyaratkan pemakaian listrik tanpa kedip dan tanpa padam.

Itulah maka, dirumuskan sebuah acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PLN dengan PT SIER (Surabaya Industri Estate Rungkut), PT JATIPROTON Internasional Indonesia, serta PT Pilar Bahtera Energy, pada hari Jumat (10/08), yang mengambil tempat di Tamandayu, Pasuruan, Jawa Timur.

Di situ PLN menyatakan memberikan dukungan terhadap tumbuh kembangnya investasi di kawasan terse but, dengan kesiapan akan memasok listrik sebesar 311 MVA untuk area industri Jatiproton, dan sebesar 55,8 MVA untuk area industri PIER. Total mencapai 366,8 MVA.

Para pihaik yang menandatangani MoU, masing – masing Agus Setiono selaku Manajer Area Pasuruan PLN Disjatim, Teguh Rudi Siswanto selaku Kepala Divisi SBU PIER , Bambang Resmianto selaku Presiden Direktor PT Jatoproton Internasional Indonesia, dan Imannul Hakim Zulkifly selaku Direktur Utama PT Pilar Bahtera Energi. Turut menyaksikan peristiwa yang ‘bersejarah’ ini, adalah Mohammad Aries, selaku Manajer Niaga PLN Disjatim.

Kerjasama ini bertujuan membangun komitmen saling bersinergi dalam pemenuhan tenaga listrik yang andal, untuk saat ini dan dimasa depan, guna mendorong investor menanamkan modalnya di kawasan industri PIER dan Jatiproton.

Usai penandatanganan, Bambang Resmianto mengatakan, pihaknya sangat berharap pasokan listrik yang dijanjikan PT PLN (Persero) tersebut dengan keandalan yang tinggi. Ia bahkan meminta PLN memberikan layanan pasokan listrik tanpa padam dan tanpa kedip, mengingat industri manufaktur yang akan menempati area tersebut merupakan industri yang menggunakan peralatan berteknologi tinggi.

Diakui Bambang, tercetusnya niat melaksanakan penandatangan MoU ini, setelah pihaknya merasa yakin atas penjelasan PLN soal pasokan listrik sebesar 311 MVA, dengan layanan tanpa padam dan tanpa kedip.

Di sisi lain, PLN dalam memenuhi kebutuhan daya sebesar 366 MVA, akan mengalirkan energi listrik melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV dari Probolinggi – Grati dengan akan membangun Gardu Induk 150 KV di Tongas yang berkapasitas 60 MVA, di tahap pertama. Selanjutnya akan ditambahkan sesuai kebutuhan hingga 311 MVA.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan di PIER sebesar 55.08 MVA, PLN memanfaatkan Gardu Induk PIER yang saat ini baru dibebani 50 MW dari kapasitas yang ada 110 MVA, sehingga bila dirasa kurang akan menambahkan Trafo di GI PIER.

Pemenuhan kebutuhan pelanggan di kedua kawasan industri tersebut, dengan pasokan listrik tanpa padam dan tanpa kedip, oleh PLN akan dibangun sistem kelistrikan di situ secara cluster. Yakni, sistem peningkatan pelayanan dan keandalan pasokan listrik dengan klasifikasi : Super Ultima (pelanggan menikmati layanan pasokan listrik tanpa padam, tanpa kedip, dan tanpa investasi), Super Premium (pelanggan menikmati layanan pasokan listrik tanpa padam), dan Reguler. Nah, untuk klasifikasi pelanggan dengan layanan Cluster Super Ultima, PLN bekerja sama dengan PT Pilar Bahtera Energi.

Manajer PLN Area Pasuruan, Agus Setiono, mengaku optimis dapat mewujudkan penyediaan energi listrik sesuai yang dibutuhkan di kedua kawasan tersebut, meski secara bertahap. Hal ini mengingat cadangan daya di Jawa Timur saat ini mencapai 1.125 MW. “Namun bila ada tambahan, PLN siap mengalirkan energi listrik berapa pun,” ucapnya.

Agus  menegaskan, dengan membaiknya kondisi kelistrikan di Jawa Timur maka PLN mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik baik untuk mencukupi kebutuhan sektor industri, pariwisata, usaha kuliner, pertokoaan, perkantoran dan perumahan. “Jadi jangan khawatir dimanapun lokasi dan berapapun kebutuhan listriknya PLN siap memenuhi kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan,” katanya, meyakinkan.

Yang jelas, tambah Agus, penandatanganan MoU ini bakal menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur. Sebab bukan hanya listrik saja yang mengalami peningkatan kebutuhan, tapi juga penyerapan tenaga kerja dan lainnya. (yok)

Related Articles

Back to top button