Surabaya, HKNew
s : Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo tak segan-segan mengirimkan surat ke Kementerian Perekonomian terkait dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di Indonesia, khususnya di Wilayah Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo mengatakan, Pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan upaya atau langkah-langkah politik dalam kenaikan harga BBM ini karena Pemprov. Jatim merupakan kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat.
“Saya sudah mengirim surat ke menteri perekonomian agar bisa mengendalikan fluktuasi harga harga BBM. Ini lantaran harga BBM juga merupakan salah satu faktor harga produksi dari ekonomi masyarakat,” terang Pak De sapaan akrab Gubernur Jatim.
Pak de karwo juga mengaku sangat menyesalkan sikap pemerintah yang menaikan harga BBM ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang memprihatinkan. Apalagi harga BBM di Indonesia sangat berpengaruh pada ongkos produksi, sehingga pemerintah tidak bisa membiarkan harga BBM bebas di pasaran seperti yang dianut oleh AS. “Kita tidak bisa mengikuti kultur di luar yang menganut harga bebas. Kultur kita masih setengah bebas,” ujarnya
Sebelumnya, terhitung mulai (28/3), pemerintah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Harga kedua jenis BBM itu ditetapkan naik Rp 500 per liter. Dengan demikian, harga baru premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali adalah Rp 7.300 per liter serta solar Rp 6.900 per liter dan hal ini di kwatirkan akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. (Her)
